WahanaNews.co | Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Junaedi menyebut hingga saat ini sudah ada kurang lebih 10 Kartu Jakarta Pintar (KJP) siswa di wilayahnya dinonaktifkan gegara terlibat dalam tawuran.
“Sudah ada. Jumlahnya sejauh ini, kurang lebih di bawah 10 orang,” kata Junaedi kepada WahanaNews.co, di sela-sela kegiatan sosialisasi pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) Jakarta Barat, di Aula Serbaguna Ali Sadikin, Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (30/11/2023).
Baca Juga:
SMKN 21 Jakarta Diduga Persulit Siswa Kurang Mampu Urus KJP
Menurut Junaedi, siswa yang terindikasi terlibat tawuran ditambah lagi ada bukti keterlibatannya yang dibuktikan kepolisian, pihak sekolah langsung ke Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk meminta agar KJP siswa bersangkutan di off-kan.
“Itu ada SMK. Lebih banyak dari SMK,” kata Junaedi.
Ditambahkan Junaedi, siswa yang sudah dikeluarkan dari sekolah secara otomatis KJP-nya sudah off (tidak aktif).
Baca Juga:
Pemprov DKI: Batasan Tinggal Tiga KK di Satu Alamat Rumah
Tindakan penonaktif-an KJP ini, kata Junaedi merupakan tindakan efek jera yang sangat positif untuk siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan seperti tawuran.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.