WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellingence (AI) saat anggaran pendidikan 2024 mencapai 20 persen atau senilai Rp 660,8 triliun.
Jokowi berharap Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Dia juga menyinggung soal ancaman teknologi kecerdasan buatan yang tidak bisa dihindari.
Jokowi juga menekankan revolusi mental tidak boleh berhenti.
Dia mengingatkan agar sumber daya manusia kita produktif, inovatif, berdaya saing global, berintegritas, berakhlak mulia, dengan tetap menjaga jati diri budaya bangsa.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
“Selain itu, cepat atau lambat, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent (AI) juga akan semakin penting dan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia,” ujar Jokowi dalam pidatonya saat penyampaian RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di Gedung DPR MPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Dia menegaskan strategi jangka menengah difokuskan pada 5 agenda.
Pertama, mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas, pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial, termasuk penguatan perlindungan pekerja migran Indonesia.