WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengalokasikan anggaran sebesar Rp750 miliar untuk program Dana Padanan (matching fund) kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform Kedaireka pada 2024.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam mengatakan pembukaan Program Dana Padanan 2024 dilaksanakan lebih awal agar perguruan tinggi memiliki waktu cukup untuk merancang, mendesain, hingga proses evaluasi proposal pada tahun ini.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siap Identifikasi 9 Kerangka Tentara Jepang Korban PD II di Biak
“Selama ini terdapat keluhan atas pendeknya waktu eksekusi program. Padahal, untuk menghasilkan produk yang betul-betul siap diproduksi, hingga dihilirkan, membutuhkan waktu yang tidak singkat,” katanya dalam agenda Program Dana Padanan 2024 di Jakarta, Selasa (03/10/23).
Nizam menuturkan program Dana Padanan diharapkan dapat memberikan solusi dan dampak bagi kemajuan sosial, budaya, teknologi, dan dunia industri.
Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Ditjen Diktiristek sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Program Dana Padanan, Didi Rustam menjelaskan program Matching Fund-Kedaireka tahun-tahun sebelumnya mendapat antusiasme yang tinggi dari perguruan tinggi.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp14,69 Triliun untuk Program KIP Kuliah 2025
Sejak 2021, program Dana Padanan mengalami peningkatan peminat yang luar biasa, yaitu mulai 1.270 proposal yang masuk, kemudian pada 2022 sebanyak 4.700 proposal, dan 5.600 proposal pada 2023.
Sementara itu, terdapat beberapa pembaruan pada Program Dana Padanan 2024 yang didasarkan oleh adanya masukan, studi, dan observasi pada program sebelumnya hingga pengusul kini sudah memasukkan proposal lengkap sejak awal pengusulan.
“Apabila ada proposal awal pada 2023, pada 2024 tidak ada proposal awal,” ujar Tim Ahli Program Dana Padanan, Setyawan.