Narasumber lainnya, Wahyutama, Ph.D. menyatakan bahwa dalam penggunaannya, AI memiliki kecenderungan untuk mengambil keputusan yang bersifat otomatis, dan hal ini salah satunya dapat digunakan untuk melakukan proses pengambilan kebijakan.
AI juga dapat digunakan untuk menganalisis data dan mengambil kesimpulan berdasarkan data-data yang tersedia serta menganalisis dampak positif dan negatif dalam banyak hal.
Baca Juga:
Yusril Sebut 'Dirty Vote' Tak Berimbang: Wajar Disebut Pesanan
Di sisi lain lanjut Wahyu, AI juga dapat mencederai demokrasi karena AI dapat mengambil data-data pribadi milik para pengguna media sosial.
"Data-data tersebut diretas tanpa persetujuan pemiliknya dan digunakan untuk melakukan profiling kemudian dijual ke dalam dunia politik untuk hal-hal yang menguntungkan tim pendukung elite politik tertentu. Fenomena ini terjadi pada kasus pemilihan presiden di Amerika Serikat pada tahun 2016 yang pada akhirnya dimenangkan oleh Donald Trump." Jelasnya.
Wahyu mencontohkan Tim pendukung Ferdinand Marcos, Jr. yang memanfaatkan AI untuk membuat propaganda-propaganda politik yang bertujuan untuk menaikkan citra diri Marcos, Jr.. Mereka seperti menulis ulang sejarah, memperlihatkan seolah-olah Ferdinand Marcos, Sr. adalah seorang pahlawan, dan propaganda tersebut diperlihatkan kepada generasi muda di Filipina.
Baca Juga:
Peringati Hari Jadi Kota Subulussalam ke-61, Salmudin Kombih Berikan Kritik dan Saran
"Pada akhirnya, di media sosial TikTok, bermunculan tren yang menunjukkan dukungan para generasi muda Filipina terhadap Ferdinand Marcos, Jr., seperti konten-konten berupa jingle, meme, dan dance challenge. Fenomena ini bisa terjadi karena generasi muda di Filipina tidak mengetahui fakta sejarah bahwa ayah dari sosok yang mereka dukung merupakan seorang diktator. Mereka termakan oleh propaganda politik yang disebarkan oleh tim pendukung Ferdinand Marcos, Jr.." tutur Wahyu.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.