WahanaNews.co | Sebuah Universitas di Hong Kong melarang penggunaan ChatGPT teknologi AI karena berpotensi mendorong plagiarisme dan menumpulkan kreativitas mereka.
Baptist University menyurati dan memberi tahu para mahasiswa bahwa mereka untuk sementara ini dilarang menggunakan chatbot bertenaga AI hingga waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga:
Taiwan Bakal Diterjang Topan Koinu dalam Beberapa Hari Ke Depan
Baptist University telah menjadi institusi pendidikan tinggi kedua di Hong Kong yang melarang siswanya menggunakan chatbot kecerdasan buatan ChatGPT yang kontroversial dalam tugas mereka karena kekhawatiran akan plagiarisme.
Bagi mahasiswa yang melanggar, Baptist University akan mengenakan hukuman setara plagiarisme dan bentuk ketidakjujuran akademik lainnya.
Mereka akan mendapat pengurangan nilai, tidak lulus mata kuliah, skorsing, hingga DO.
Baca Juga:
Saham Asia Melemah Karena Meningkatnya Deflasi di China dan Jepang
"Universitas mengharapkan mahasiswa untuk menjunjung tinggi integritas akademik setiap saat”, kata wakil Presiden Pengajaran dan Pembelajaran Baptist University, Albert Chau Wai-lap, dikutip dari The Star.
Perlu diketahui, pelarangan penggunaan ChatGPT sendiri sudah lebih dahulu diterapkan oleh University of Hong Kong pada pekan lalu.
Mereka juga mengumumkan siswa dilarang menggunakan ChatGPT atau alat serupa untuk tugas kuliah, setidaknya untuk saat ini.