WahanaNews.co | Selatan Taiwan akan menghadapi Topan Koinu dalam beberapa hari ke depan sebelum kemudian menuju Hong Kong.
Topan tersebut diperkirakan dengan kecepatan maksimum 185 kilometer per jam saat mendekati Taiwan.
"Topan kemudian akan melemah menjadi badai tropis dengan kecepatan angin 90 kilometer per jam saat mendekati Hong Kong," ujar Observatorium Hong Kong, dikutip dari The Straits Times, Selasa (3/10/2023).
"Kota ini akan meningkatkan sinyal badai terendah pada Rabu malam," lanjut mereka.
Baca Juga:
Krisis Militer di Selat Taiwan, China Siap Menggempur dengan Armada Raksasa
September lalu, Hong Kong dilanda Topan Super Saola, badai terkuat yang melanda kota itu dalam lima tahun.
Mereka juga menerima rekor curah hujan dari sisa-sisa Topan Haikui.
Terakhir kali kota ini menaikkan peringatan badai maksimum dua kali pada tahun yang sama adalah pada 1964, ketika kota tersebut dilanda topan Ruby dan Dot.
Pusat Peringatan Topan Gabungan AS mengatakan, model-model menunjukkan melemahnya topan dengan cepat di dekat pantai tenggara Tiongkok, dengan peningkatan potensi “jalur yang lambat dan tidak menentu” dan berbelok tajam ke arah barat daya di dekat Hong Kong.
Pusat tersebut menambahkan bahwa terdapat “keyakinan yang rendah” terhadap perkiraan cuaca karena pengaruh angin kencang dari timur laut terhadap sistem cuaca.
Sementara itu, Taiwan mengeluarkan peringatan darat dan laut.
Badan cuaca Filipina juga memperingatkan potensi banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh topan, yang terjadi 350 km sebelah timur provinsi utara Batanes pada pukul 05.00 Selasa.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.