WahanaNews.co | Ketua Forum Guru Pendidikan Agama Kristen (Forgupaki), Abraham, menyebut Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sejumlah sekolah mengalami diskriminasi.
Sebab, Pendidikan Agama Kristen sampai dijadikan bagian dari ekstrakurikuler (ekskul) bukan mata pelajaran utama.
"Ada masalah diskriminasi dan intoleransi, Pendidikan Agama Kristen ini sampai dijadikan ekskul," tutur Abraham dalam Rapat Dengar Pendidikan (RDP) di Komisi X DPR RI dikutip dari YouTube Komisi X, Jumat (3/11/2023).
Dia menyebut pendidikan agama dalam rapor ada di baris pertama mata pelajaran. Namun, itu identik dengan Pendidikan Agama Islam.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
"Jadi, akhirnya kita ini jadi sempalan," tutur dia.
Abraham mengatakan hal itu terjadi karena sekolah tak mampu membayar guru Agama Kristen.
Bahkan, ketersediaan guru Agama Kristen sendiri sangat sulit.
"(Jadi ekskul) dengan alasannya tidak ada dana bayar gaji guru agama. Ini menjadi miris karena bayangkan guru Pendidikan Agama itu tidak ada di sekolah. Karena kekurangan guru itu, siswa harus ambil nilai di gereja, dan gereja itu cuma seminggu sekali," tutup Abraham.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.