Kali ini dalam pelaksanaannya, Kantor Staf Presiden bekerjasama dengan Pertamina. Kedua lembaga pelat merah ini akan bekerjasama untuk menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa yang memahami kompleksitas mengelola negara.
Moeldoko menegaskan, anak-anak muda Indonesia harus mulai mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa. Salah satunya dengan memahami berbagai persoalan negara.
Baca Juga:
Pendaftaran Sekolah Staf Presiden Dibuka Sampai 10 Juni, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Terlebih, saat ini Indonesia menghadapi banyak tantangan baik di lingkungan global maupun lokal.
“Bagaimana pemerintah menghadapi persoalan geo politik global. Bagaimana pemerintah bekerja keras melakukan transformasi ekonomi hijau dan lainnya. Semua ini sangat kompleks. Nah, anak muda harus paham soal ini. Jangan sampai roadmap yang disiapkan pak Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Maju menjadi sia-sia,” serunya.
Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, keterlibatan PT Pertamina dalam penyelenggaran Sekolah Staf Presiden tidak terlepas dari komitmen PT Pertamina untuk memberikan ruang bagi anak-anak muda berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya dalam mewujudkan ketahanan energi nasional dan menciptakan energi berkeadilan.
Baca Juga:
Wuih! Jet Tempur Yak-130 Berpeluang DIproduksi di Indonesia, Ini Spesifikasinya
“Pertamina juga siap untuk mewadahi alumni SSP yang ingin berkarir di Pertamina,” kata Fadjar.
Selain dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro, dan VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoro, peluncuran Sekolah Staf Presiden (SSP) Angkatan II juga menghadirkan sejumlah alumni SSP Angkatan I.
“Mengikuti sekolah staf presiden, saya jadi tahu ternyata nggak gampang ngurusin negara. Saya juga dapat tiga hal, inspirasi, relasi, dan investasi,” ujar Fanaya salah satu alumni SSP Angkatan I.