WahanaNews.co | Semua orang tua di dunia ini selalu menginginkan anaknya menjadi seseorang yang sukses.
Tentu untuk mencapai hal itu, orang tua butuh cara yang tepat dalam mendidik anak agar tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan sukses.
Baca Juga:
Prioritaskan Kualitas Tidur, Salah Satu dari 5 Kebiasaan Orang yang Sukses di Usia Tua
Dalam hal ini, orang tua memegang peran penting mengasuh anak sejak dini. Sebab, pola asuh akan berpengaruh pada karakter anak saat dewasa nanti.
Dikutip dari CNBC Indonesia, orang tua perlu memperhatikan empat hal yang tidak boleh dikatakan kepada anak saat mendidiknya menjadi calon orang sukses.
Penulis dan pakar pengasuhan anak asal Amerika Serikat, Margot Machol Bisnow mengatakan bahwa secara umum kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh komunikasinya dengan orang tua pada masa kecil.
Baca Juga:
Orang Tua Wajib Tahu, Tips Cara Mendidik Anak di Era Digital
Pernyataan tersebut Bisnow peroleh dari hasil wawancara terhadap 70 orang tua yang telah membesarkan anak-anak mereka hingga dewasa dan sukses.
Dari survei tersebut, diperoleh empat hal yang tak boleh dikatakan orang tua dalam mendidik anaknya agar bisa sukses.
1. Memberi Uang Saat Nilai Anak Bagus
Saat nilai anak bagus, orang tua lebih baik tidak memberikan reward berupa uang atau semacamnya.
Tindakan ini menjadikan orang tua terkesan hanya memberikan penghargaan saat nilai anak bagus. Alhasil, potensi anak bisa melayu.
Dalam hal ini, kata-kata yang tidak boleh dikatakan orang tua adalah "Ayah-ibu akan memberimu uang jika kamu mendapat nilai bagus."
Ketimbang janji dan apresiasi berupa uang dan semacamnya, orang tua bisa mendukung anak dengan cara lain supaya bisa tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan positif.
2. Tidak Membatasi Keinginan Anak
Bisnow mengatakan bahwa kata-kata seperti "Tidak boleh main sepulang sekolah sampai nilai kamu meningkat," tidak boleh dikatakan kepada anak. Sebab, artinya orang tua telah memaksakan kehendak sendiri dan melupakan keinginan sang anak.
Seharusnya, orang tua bisa mendukung keinginan sang anak dalam bermain. Sebab, bermain adalah cara anak-anak bersosialisasi dan belajar membuat keputusan.
3. Tidak Terlalu Memanjakan Anak
Biasanya orang tua akan membelikan hal-hal yang diinginkan anak dalam rangka menyalurkan kasih sayangnya.
Namun, berdasar survei Bisnow, tindakan tersebut tidak baik dilakukan. Sebab, praktik ini menghambat anak belajar tentang konsep dan sikap.
Terkait membeli barang-barang keinginan anak, kata-kata yang tidak boleh dikatakan kepada anak dalam menunjukkan hal tersebut misalnya "Ayah/ibu memberi tambahan uang saku supaya kamu bisa membeli apapun yang kamu mau."
Kebiasaan memanjakan anak ini pun dapat membuat mereka menjadi malas, tidak termotivasi, dan mudah marah setiap kemauannya tidak dipenuhi. Hal ini dapat mengganggu kematangan emosional anak dan menjadikannya sulit mengatasi masalah saat dewasa.
4. Jangan Terlalu Menyalahkan Anak
Kata-kata seperti "Ayah/ibu tidak percaya kamu, jadi ayah/ibu mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah" mungkin kerap dilayangkan orang tua kepada anak saat mereka pernah tidak mengerjakan atau memperoleh nilai jelek karena salah mengerjakan.
Akan tetapi, kata-kata tersebut tidak baik disampaikan kepada anak karena dapat berpengaruh pada rasa percaya diri anak dan cara mereka mengambil tanggung jawab.
Hal tersebut pernah dirasakan semasa sekolah oleh John Arrow, pemilik Mutual Mobile, rumah desain produk dan pengembangannya.
Saat kelas lima, ia dan teman-temannya berhasil menulis surat kabar sekolah hingga langsung terjual. Namun mereka lupa melakukan pengecekan fakta.
Kepala sekolah dan beberapa orang tua murid memarahi anaknya atas kesalahan tersebut. Namun, orang tua John malah tertawa dan menyuruh John memperbaiki kesalahannya.
Dengan memerhatikan hal-hal di atas, diharapkan orang tua bisa lebih bijak dalam mendidik anak. Lebih lanjut, anak bisa tumbuh menjadi orang sukses di masa depan dengan cara yang tepat. [Tio/Detik]