WahanaNews.co | Jumlah pendaftar program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) pada 2023 sebanyak 10.496 mahasiswa program Sarjana dan 2.208 mahasiswa program Vokasi.
Capaian ini mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah program IISMA.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
"Angka ini, mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah program IISMA," kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, dalam keterangannya, Minggu (18/6/2023).
Pelaksanaan program IISMA saat ini sudah memasuki pelaksanaan di tahun ketiga.
Program ini terus mendapatkan respons positif baik dari kalangan mahasiswa, perguruan tinggi dalam negeri, dan berhasil menarik minat dari berbagai perguruan tinggi terkemuka yang ada di luar negeri.
Bahkan berbagai perguruan tinggi di luar negeri juga berbondong-bondong membuka kampus mereka agar bisa dituju oleh mahasiswa peserta IISMA.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Terbaru misalnya delapan universitas terbaik di Australia atau yang biasa dikenal sebagai Group of Eight (Go8), kelompok eksklusif pendidikan tinggi terbaik di Australia resmi bergabung di IISMA 2023.
Selain itu, perguruan tinggi terbaik di Selandia Baru juga bergabung untuk pertama kalinya dalam Program IISMA.
Terdapat empat perguruan tinggi akademik dan satu Institut teknologi dengan peringkat tinggi dari Selandia Baru yang bergabung ke dalam IISMA 2023, yaitu University of Canterbury, University of Otago, Victoria University of Wellington, University of Auckland, dan Nelson Marlborough Institute of Technology.
“Dalam 3 tahun perjalanan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKMsudah banyak mahasiswa yang merasakan manfaatnya di mana adik-adik kita yang menjadi alumni program MBKM bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat dan mendapatkan gaji lebih tinggi dari rata-rata nasional,” kata Nizam.
Dalam pelaksanaan program di tahun 2021 dan 2022, program IISMA sendiri sudah berhasil meraih catatan baik dalam mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa agar nantinya bisa menjadi lulusan yang berdaya saing global.
Terbukti, para alumni program ini mendapatkan pekerjaan lebih baik dan lebih cepat ketika mereka lulus.
Waktu tunggu alumni IISMA mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah hanya sekitar 0,3 bulan (rata-rata nasional 4 bulan) dengan gaji pertama sebesar 1,88 kali Upah Minimum Provinsi (rata-rata nasional 0,72 kali kali UMP).
“IISMA co-funding diselenggarakan dengan asas gotong royong. Jadi, mari kita bersama-sama memanfaatkan kesempatan IISMA co-funding ini untuk mengirimkan lebih banyak mahasiswa Indonesia dengan bergotong royong,” tutupnya.