WahanaNews.co | Sebagai salah satu sekolah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu, SMK Negeri 1 Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, terpilih menjadi pelaksana Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu, yang digelontorkan PT Agincourt Resources (PTAR).
Sebelum kick off program, PTAR bersama pihak SMK Negeri 1 Muara Batangtoru, terlebih dahulu menyusun peta jalan dan rencana pengembangan bisnis sekolah (Road MAP & School Business Plan). Dengan adanya Road MAP & School Business Plan ini diharapkan dapat membantu mencapai tujuan program yakni, menjadikan SMKN 1 Muara Batangtoru sebagai sekolah pertanian terpadu.
Baca Juga:
Operasi Polsek Batangtoru Berhasil Gagalkan Peredaran Sabu oleh Dua Tersangka
Kepala SMK Negeri 1 Muara Batangtoru, DR Siti Masitoh Sinaga, S.Pd, M.Pd, melalui PKS 1, Dedi Suprianto, S.Pd, mengatakan, sebuah kebanggaan sekaligus sprint kerja bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK Negeri 1 Muara Batangtoru, yang diberi kepercayaan oleh PTAR menjadi ‘menara gading’ peningkatan sumber daya generasi muda yang berkualitas dalam bidang pertanian.
Didampingi Denny Simanungkalit, S.Pd, dan Desi Purwaningsih, S.Pd, Dedi menyebutkan, kepercayaan yang diberikan PTAR direspon dengan penyempurnaan pelaksanaan proses belajar mengajar. Salah satu yang dilakukan adalah mengunjungi beberapa sekolah pertanian terpadu di Cianjur dan Lembang, Jawa Barat. Langkah berikutnya adalah workshop dan pelatihan, serta mempersiapkan tim produktif baik guru maupun siswa.
"Seluruh kegiatan difasilitasi PT Agincourt Resources. Sudah berlangsung kurun waktu 3 tahun terakhir," ungkap Dedi, Kamis (8/6/2023).
Baca Juga:
Cerita Muhammad Rasoki, Nelayan Tradisional Pemburu Ikan Sungai Batangtoru
Selain itu sambung Dedi, PT Agincourt Resources juga membangun fasilitas sarana dan prasarana pendukung diantaranya, toilet dan lapangan olahraga multi fungsi, dan memberikan bantuan mesih pencacah pupuk kompos. Memotivasi siswa, PTAR menggelontorkan beasiswa pelajar berprestasi.
Menurut Dedi, untuk saat ini yang dibutuhkan adalah laboratorium dan ruang guru. Dia memastikan, lokasi pembangunan sarana prasarana penunjang tersebut masih tersedia, karena lahan yang dimiliki SMKN 1 Muara Batangtoru masih cukup luas.
"Yang pasti, kita akan memaksimalkan peluang dan kepercayaan yang diamanahkan PTAR, sehingga harapan mencetak sumber daya generasi muda yang berkualitas dalam bidang pertanian dapat tercapai," tukasnya.
Sementara itu, Supervisor Education PT Agincourt Resources, Laung Lubis, menjelaskan, Kecamatan Muara Batangtoru merupakan salah satu daerah penghasil komoditas perkebunan yang antara lain, sawit, karet, kopi, kelapa, dan tanaman hortikultura.
Mendukung kondisi tersebut, pihaknya meluncurkan Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu, untuk mencetak lulusan-lulusan pertanian berkualitas mumpuni, sekaligus memfasilitasi keinginan orangtua melanjutkan pendidikan anaknya dalam bidang pertanian.
"Kami melihat, sektor pertanian masih menjadi salah satu yang penting. Kita melakukan upaya pengembangan bekerjasama dengan SMKN 1 Muara Batangtoru, sehingga lulusannya lebih produktif dan memiliki daya saing tinggi," kata Laung.
[Redaktur : Alpredo]