WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dibesarkan oleh ibu tunggal yang berjuang keras berjualan cireng demi kelangsungan hidup keluarga, tak menyurutkan semangat Artita Lindu Rilawati dalam menggapai cita-cita.
Perempuan asal Tegalrejo, Yogyakarta ini berhasil membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang.
Baca Juga:
UGM Batalkan Acara Soft Launching Buku 'JOKOWI's WHITE PAPER' Karya Roy Suryo Cs
Ia diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), bahkan mendapatkan beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) nol rupiah.
Ibunya, Teluning, sempat merasa pesimis bisa menguliahkan anaknya karena penghasilan hariannya hanya sekitar Rp 900 ribu per bulan dari berjualan cireng.
Untuk mencari nafkah, ia harus pulang pergi Purworejo–Yogyakarta setiap hari demi berjualan di depan rumah peninggalan almarhum suaminya.
Baca Juga:
Terkait Pengadaan Kakao Fiktif Rp7,4 Miliar, Dosen UGM Jadi Tersangka
“Saya ingat pesan suami dulu, agar menjaga dan membesarkan Artita sepenuh hati,” ungkap Teluning.
Tanpa banyak bicara, Artita langsung memberi kabar gembira usai pengumuman SNBP.
Ia diterima di Prodi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM.