Terkait pendanaan, Gus Ipul menyebut biaya operasional sekolah ini sebagian besar ditanggung oleh APBN, namun dibantu juga oleh Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar.
“Kita juga akan berbagi pembiayaan. Mana yang sudah dibiayai pusat, nanti yang belum ditambah sama provinsi, diperkuat oleh kota. Tapi pada prinsipnya, sesuai arahan presiden, Sekolah Rakyat ini sepenuhnya dibiayai oleh APBN,” jelasnya.
Baca Juga:
Gus Ipul Kunjungi Keluarga Korban Longsor Mojokerto, Santunan Rp15 Juta Diberikan
Tenaga pengajar yang akan mengisi Sekolah Rakyat berasal dari ASN, baik di tingkat kota maupun provinsi. Kepala sekolah pun akan ditunjuk dari kalangan ASN yang memenuhi syarat.
“Kalau Makassar itu ASN di Kota Makassar yang jadi kepala sekolah. Kalau di tingkat provinsi, nanti salah satu ASN yang memenuhi syarat,” terangnya.
Dalam kunjungannya, Gus Ipul juga menyerahkan beasiswa dari Presiden Prabowo Subianto kepada Naila (12), seorang anak dari keluarga miskin ekstrem yang telah dinilai oleh tim Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kemensos. Naila dan keluarganya tinggal di lahan milik orang lain dan dalam kondisi tidak layak huni.
Baca Juga:
Mensos Minta Dukungan Pembangunan Sekolah Rakyat kepada Kiai di Tapal Kuda
Situasi serupa juga dialami oleh sejumlah tetangganya, yang kemudian menjadi prioritas relokasi oleh pemerintah.
Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan lahan di kawasan Salodong untuk membangun 30 unit rumah layak huni secara bertahap.
Upaya ini merupakan bagian dari kolaborasi pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga miskin.