WahanaNews.co | Memadukan metaverse dengan pedagogi project base learning dalam proses pembelajarannya menghasilkan teknologi futuristik yang menjadi bekal pengetahuan siswa dalam menghadapi masa depan.
Hal itu dilakukan SMA Regina Pacis Solo.
Baca Juga:
Ganti Logo Twitter Jadi X, Elon Musk Bisa Tekor Rp 300 T
Menurut Pakar Teknologi Informasi Prof Richardus Eko Indrajit, SMA Regina Pacis Solo adalah sekolah pertama dan satu-satunya yang memadukan metaverse dengan pedagogi Project Base Learning.
Hal ini disampaikannya pada seminar Parenting yang diadakan dalam Expo Teknologi Gelar Karya Project IL3 & P5 SMA Regina Pacis Solo.
Berbicara di hadapan kurang lebih 700 orang tua siswa, dia memberikan pembekalan dalam menghadapi kemajuan teknologi pada pendidikan anak-anak.
Baca Juga:
Eduprime Canangkan Layanan Melalui Metaverse
Diadakan pada Jumat 12 Mei 2023 di Auditorium, gelar karya bertema Innovation For Better Future ini menampilkan 60 pulau metaverse karya 334 orang siswa dan siswi kelas XI.
Pulau-pulau ini berisi aneka artefak 3-dimensi yaitu bangunan, furniture, lanskap, dan kendaraan, yang dibuat dalam tema gaya hidup yang berkelanjutan.
Selain itu dalam gelar karya kali ini, para siswa kelas X menampilkan hasil karya penerapan robotic (Leanbot) dan penggunaan printer 3D untuk tema yang sama.
Veronica Sri Andayani selaku Ketua Yayasan Winayabhakti Solo mengatakan, penerapan teknologi dalam Integrated Learning sudah dimulai sejak 2021. Ini merupakan proses yang menarik dan diharapkan mampu semakin mengasah kemampuan abad ke-21 pada anak-anak.
"Yaitu kemampuan berkolaborasi karena proyek dibuat dalam kelompok, kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif karena teknologi metaverse serta robotic membutuhkan logika algoritma yang sangat menantang,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Sabtu (13/5/2023).
Super mentor dari Medusa Technology Maria Magdalena menambahkan, dalam pelatihan metaverse yang dijalani siswa-siswi ini mengatakan, pembuatan pulau-pulau ini adalah melalui pelatihan metaverse building yang mereka tempuh sejak 27 Februari hingga 17 Maret 2023.
Pelatihan dilakukan secara online maupun offline oleh sembilan mentor Medusa Technology yang mendampingi siswa-siswi selama 24 jam dalam lebih dari 15 hari.
"Kami selalu berusaha memberikan sarana belajar futuristik terbaik sesuai yang dibutuhkan siswa dan siswi,” tambah Maria.
Bukan tanpa halangan dan tantangan, selama pelatihan ini siswa dan siswi menghadapi banyak sekali tantangan.
Namun, dalam prosesnya selain belajar membangun metaverse, mereka juga belajar bekerja dalam tim, membuat konsep awal, dan menerapkan konsep tersebut dalam bentuk dunia virtual 3-dimensi.
“Kesan dalam merancang dan melaksanakan proyek berbasis teknologi ini luar biasa menantang karena kami dihadapkan pada sebuah hal yang awalnya diluar kemampuan kami," jelas Koordinator Tim Integrated Learning (IL) SMA Regina Pacis Solo Listyani Dyah Wulandari.
Menurutnya, hampir mustahil untuk melaksanakan proyek ini. Namun dengan segala upaya belajar, berkomunikasi, literasi, mendapatkan bantuan dari para pakar, dan antusiasme siswa yang luar biasa hingga dapat terlaksana dengan baik.
Di kesempatan lain, Kepala Sekolah SMA Regina Pacis Solo Rosalia Widyastuti mengatakan, IL dengan metaverse, robotic, dan printer 3D ini sangat menginspirasi, hasil karyanya sungguh luar biasa dan banyak pengalaman yang bisa didapat.
"Tterutama keterampilan abad 21. Kemampuan dan bakat anak-anak dapat dikembangkan dengan maksimal karena mereka sudah sangat akrab dengan teknologi saat ini," ungkapnya.
Dengan ditempuhnya pelatihan metaverse ini, SMA Regina Pacis Solo telah siap melangkah menuju teknologi pendidikan masa depan.
Sekolah telah membekali siswa dan siswi dengan teknologi futuristik yang akan mereka hadapi di masa depan.
[Redaktur: Zahara Sitio]