WahanaNews.co | Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan komitmennya dalam menguatkan daya saing dan produktivitas melalui peningkatan sumber daya manusia melalui tiga strategi.
Yaitu melalui strategi kebijakan yang komprehensif di bidang pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
“Pada tahun 2023, pemerintah Indonesia menempatkan anggaran pendidikan sebesar Rp612 triliun atau sekitar 40 miliar dolar AS. Porsi anggaran pendidikan yang besar dialokasikan untuk mendukung pendidikan dasar hingga sekolah menengah, karena komposisi demografi Indonesia yang masih dominan pada usia muda,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan pers, Kamis (6/7/2023).
Menkeu menjelaskan, dalam 20 tahun terakhir prioritas pendidikan Indonesia telah banyak mengalami kemajuan, diantaranya melalui perluasan gedung sekolah, peningkatan akses pendidikan di seluruh pelosok.
Selain itu negara hadir pula untuk peningkatan sarana dan prasarana termasuk sarana multimedia untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, memberikan beasiswa melalui program Indonesia Pintar, serta menerapkan program belajar mandiri atau merdeka belajar.
Baca Juga:
Hadiri Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024, Menkeu: Awal Sinergi yang Baik
“Pemerintah berkomitmen untuk menyelenggarakan pembelajaran sepanjang hidup atau lifelong learning bagi semua umur melalui kontak dan berbagai modalitas agar angkatan kerja muda bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Ini selaras dengan prioritas untuk terus melakukan reformasi dan restrukturisasi serta penguatan industri, baik di bidang manufaktur maupun jasa,” bebernya.
Menkeu menambahkan, upaya lain yang juga dilakukan yaitu dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan terus mendukung transisi melalui digitalisasi, otomatisasi, dan transisi hijau.
Kata dia, langka tersebut relevan dengan pergeseran dan perubahan ekonomi dan industri yang terus berlanjut, salah satunya melalui inovasi yang sangat penting berupa Kartu Prakerja.
“Dengan Kartu Prakerja, pemerintah berupaya mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan masyarakat agar dapat lebih produktif, dan berdaya saing,” tambahnya.
Lebih lanjut, bendahara negara mengungkapkan Indonesia tengah berjuang untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Untuk itu, sambung dia, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas.
“Kami berharap dapat mendengar berita serta wawasan dan pengalaman anda yang tentunya diharapkan dapat memberikan diskusi yang produktif, sehingga dunia bersama-sama dapat menerapkan komitmen belajar sepanjang hidup dan juga memastikan bahwa setiap orang di dunia akan memiliki kemampuan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka, pengetahuan mereka dan martabat mereka,” pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]