WAHANANEWS.CO, Semarang - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membebaskan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang terdampak banjir di Sumatera serta memberikan bantuan biaya hidup hingga kondisi kembali normal.
Rektor Undip Prof Suharnomo, di Semarang, Sabtu (13/12/2025), gerakan Undip untuk Sumatera tersebut muncul dari panggilan nurani dan nilai kemanusiaan yang menjadi ruh perguruan tinggi.
Baca Juga:
Polisi Disandera Saat Demo May Day di Semarang, Ketegangan Pecah di Undip
"Sejak awal kami langsung bergerak. Tim pertama berangkat pada 2 Desember 2025, disusul tim kedua pada 10 Desember dengan fokus medis dan logistik," katanya.
Ia mengatakan tim relawan Undip berkoordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk para gubernur dan bupati untuk memastikan bantuan tiba di titik yang paling membutuhkan.
Undip melalui Bidang 1 telah mendata 95 mahasiswa terdampak banjir dari jenjang S1, S2 hingga S3 yang tersebar di seluruh fakultas maupun sekolah vokasi.
Baca Juga:
Kasus Pemerasan dr. Aulia Risma Lestari, Polisi Siap Buktikan Aliran Dana Rp 2 Miliar
Menurut dia, proses pendataan mahasiswa yang terdampak bencana Sumatera masih terus dibuka sehingga dipastikan jumlahnya akan bertambah.
Ia mengatakan bahwa kepedulian Undip tidak berhenti pada masa darurat, sebab tahap pemulihan jangka panjang yang mencakup aspek ekonomi, sosial, budaya, dan kesehatan masyarakat akan menjadi prioritas berikutnya.
Pemetaan kebutuhan bersama pemerintah daerah dan tokoh masyarakat terus dilakukan agar intervensi yang diberikan tepat sasaran dan bersifat berkelanjutan.