"Tahap awal adalah memastikan layanan medis dan kebutuhan air bersih terpenuhi. Setelah itu, kami siap berpartisipasi pada pemulihan sosial dan ekonomi melalui pendampingan multidisiplin," katanya.
Ia mengatakan, Undip mungkin bukan yang terbesar, tetapi tetap ingin menjadi bagian dari gerak yang membangkitkan kembali harapan.
Baca Juga:
Polisi Disandera Saat Demo May Day di Semarang, Ketegangan Pecah di Undip
"Kami saat ini tengah mempersiapkan pengiriman teknologi desalinasi air siap minum untuk menjawab kebutuhan mendesak air bersih di kawasan terdampak yang sebelumnya telah diterapkan di berbagai wilayah pesisir Jawa," katanya.
Rencananya, salah satu mesin dari empat mesin desalinasi air akan dikirim melalui jalur darat pada Senin (15/12), sedangkan sisanya menyusul.
Suharnomo menegaskan bahwa bencana yang melanda beberapa wilayah Sumatera tidak hanya berdampak pada kerusakan fisik, tetapi juga mempengaruhi stabilitas kesehatan, kondisi psikososial, pendidikan, hingga keberlangsungan ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
Kasus Pemerasan dr. Aulia Risma Lestari, Polisi Siap Buktikan Aliran Dana Rp 2 Miliar
Sebagai perguruan tinggi yang menjunjung nilai kemanusiaan, kata dia, Undip merasa berkewajiban hadir dan bergerak cepat bukan sekadar menunjukkan empati, tetapi juga terlibat sebagai bagian dari solusi.
"Undip akan terus hadir, sedikit demi sedikit, namun konsisten dan profesional. Ini panggilan kemanusiaan, dan kami akan menjalaninya sepenuh hati," katanya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.