WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto tak memungkiri jika rasio utang Indonesia saat ini memang meningkat akibat upaya pemberantasan pandemi Covid-19.
Adapun rasio utang luar negeri (ULN) pada Juli 2021 mencapai USD 415,17 miliar, atau 36,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini naik dibandingkan Juli 2020 yang sebesar USD 408,64 miliar.
Baca Juga:
Kontroversi Calon Ketum Golkar: Agung Laksono Tegaskan Bahlil Bukan 'Titipan Istana'
Namun, dia menilai Indonesia bukan satu-satunya yang mengalami kondisi tersebut. Banyak negara dunia disebutnya juga mengalami kenaikan utang.
"Rasio utang memang naik, namun kita tidak sendirian. Hampir semua negara rasio utangnya naik," ujar Menko Airlangga dalam sesi webinar, Rabu (29/9/2021).
Meski angka utang terus naik, Airlangga menangkap adanya indikator dari sektor eksternal yang relatif membaik. Itu tercermin dari defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang rendah, serta cadangan devisa yang terus meningkat.
Baca Juga:
soal Isu Disepakati Jadi Plt Ketum Golkar, Agus Gumiwang Buka Suara
"Ekspor dan impor juga terus meningkat, lalu nilai tukar rupiah dan IHSG terjaga," imbuhnya.
Menurut dia, Covid-19 jadi suatu kondisi yang tidak bisa diprediksi. Bahkan, Airlangga menambahkan, hampir semua negara di dunia tidak menyangka kondisi pandemi masih terus berjalan hingga tahun ini.
"Kemarin ada lembaga yang tanya terkait burden sharing. Saya sampaikan dalam kondisi pandemi Covid-19 varian delta, tidak ada 1 dari 215 negara yang memprediksi pandemi ini berjalan mendekati 2 tahun. Sehingga ini harus dilakukan langkah-langkah ekstra ordinary," pungkasnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.