WahanaNews.co, Bali - Indonesia terus mendorong inisiatif berlandaskan solidaritas bersama negara-negara di dunia untuk mengatasi permasalahan air yang menjadi ancaman global saat ini. Solidaritas ini diinspirasi oleh semangat Konferensi Asia Afrika atau disebut Bandung Spirit.
Aksi bersama tersebut terbukti efektif membantu banyak negara di saat sulit serta memberikan ketahanan seperti saat pandemi COVID-19, ataupun saat terjadi bencana yang berdampak luas (mega disaster), termasuk bencana hidrologi.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
“Tahun depan dalam peringatan 70 tahun (Konferensi Asia Afrika), para pemimpin dunia akan kumpul bersama dan membahas agenda penting di antaranya perdamaian, stabilitas regional, ekonomi dan pasar global, krisis pangan, perubahan iklim, manajemen krisis dalam penanganan pandemi dan bencana super besar, serta keadilan sosial melalui air,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang juga Ketua Harian World Water Forum ke-10 Basuki Hadimuljono dalam sesi panel tingkat tinggi bertajuk Global South Cooperation: Bandung Spirit Water Summit, Selasa (21/5/2024) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Bandung Spirit dikatakannya sangat relevan dengan isu air dan kebencanaan yang masih banyak terjadi khususnya di negara dengan tingkat ekonomi rendah serta menengah.
Kolaborasi bersama itu seperti yang ditegaskan oleh Presiden Indonesia RI Joko Widodo dalam pembukaan sebelumnya bisa dimaknai menjadi tiga prinsip dasar, yaitu menghindari persaingan dan mendorong pemerataan, mengedepankan kerja sama inklusif, termasuk penggunaan teknologi dan pembiayaan inovatif, serta mendorong perdamaian dan kemakmuran bersama.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
“Indonesia akan mempromosikan dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan (South - South Cooperation), yaitu tiga proposal di dalam agenda konferensi air PBB,” lanjut Menteri Basuki.
Tiga proposal berupa deklarasi menteri itu adalah pengusulan Hari Danau Dunia, pendirian Center of Excellence for Water and Climate Resilience, dan komitmen mengangkat isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil.
Bandung Spirit Water Summit dalam sesi World Water Forum ke-10 ini menghadirkan sejumlah pengambil kebijakan dan pemimpin organisasi dunia. Aksi nyata Bandung Spirit melalui kerja sama di bidang air yang dibahas tersebut terangkum dalam lima langkah, air dan perdamaian, perubahan iklim dan penanganan risiko akibat bencana, air dan sanitasi untuk semua, pendanaan serta pengelolaan sektor air dan semua landasan dari, untuk dan oleh generasi muda.
Sesi panel Bandung Spirit Water Summit juga dihadiri para pembicara di antaranya President of World Water Council Loic Fauchon, Chair of High-Level Expert and Leaders on Water and Disasters (HELP) yang juga mantan Perdana Menteri Korea Selatan DR Han Seung-Soo, President of Asian Development Bank Masatsugu Asakawa, serta Chair of UN-Water Alvaro Lario. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Rabu (22/5).
[Redaktur: Alpredo Gultom]