WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, pada acara Good Mining Practice (GMP) Award 2024 di Jakarta, menyampaikan bahwa subsektor mineral dan batubara merupakan pilar utama bagi perekonomian Indonesia.
Kementerian ESDM mencatat penerimaan negara dari subsektor minerba sebesar 99,34 triliun rupiah atau 87,49% dari target tahun 2024.
Baca Juga:
Bukti Komitmen Implementasikan ESG, ABM Grup Sabet Penghargaan dari Tiga Instansi Bergengsi
Kondisi ini tidak boleh membuat kita terlena, karena Indonesia telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Oleh karena itu perlu didorong pengembangan metode pertambangan yang ramah lingkungan.
Bahlil menyatakan diperlukan program pasca tambang yang komprehensif dan memperhatikan aspek ekonomi, sosial-budaya, maupun lingkungan, sehingga akan tetap akan tercipta keselaran antara tujuan bisnis perusahaan dengan kehidupan dan kesejahteraan setelah kegiatan pertambangan berakhir.
PT ABM Investama Tbk (ABMM), melalui anak usaha PT Tunas Inti Abadi (TIA) selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) mendapatkan penghargaan tertinggi dalam ajang tersebut berupa 2 penghargaan "Terbaik" untuk kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, dan kategori Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara.
Baca Juga:
Peringati Hari Keanekaragaman Sedunia, ABM Group Libatkan 100 Volunteers untuk Menanam 600 Pohon
Adapun penilaian yang menjadi acuan untuk kategori Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batu Bara, yakni statistik keselamatan pertambangan, manajemen risiko, hingga Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batu Bara (SMKP Minerba). Sementara itu, standar penilaian untuk kategori Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan administrasi lingkungan, reklamasi dan revegetasi, hingga inovasi.
Aktivitas Operasional TIA. [WahanaNews.co/Istimewa]