WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi peran Persyarikatan Muhammadiyah dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Mendag Zulkifli Hasan juga mendorong anggota organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk turut mendukung pemerintah, khususnya dalam meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal, serta mendorong daya saing produk asli nusantara.
Baca Juga:
Elektabilitas PAN Tetap Kokoh di Urutan Keenam Menurut Survei IPO Terbaru
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah Kabupaten Bogor ke-14 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (20/5).
"Organisasi Muhammadiyah turut menjadi pelopor kemerdekaan dan pembangunan Indonesia. Pemerintah dan Muhammadiyah dapat berkolaborasi dalam melaksanakan berbagai program prioritas Kementerian Perdagangan seperti kemitraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), promosi fesyen muslim, pengembangan produk pertanian, serta perluasan pasar ke negara mitra yang memiliki perjanjian kerja sama perdagangan," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, pemerintah akan terus mengucurkan bantuan kepada masyarakat untuk program kemitraan peningkatkan UMKM, di antaranya melalui organisasi Muhammadiyah.
Baca Juga:
K.H. Asep Syaifuddin: Zulhas Tidak Mungkin Menistakan Agama, Kata Ketua Pergunu
"Kementerian Perdagangan mendorong Muhammadiyah dalam menggerakkan ekonomi umat. Salah satunya, bantuan permodalan dan kemitraan dengan ritel modern untuk warung umat," tambahnya.
Pada kegiatan ini, Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan, pada periode Natal 2022 dan tahun baru 2023, serta Lebaran 2023 harga barang kebutuhan pokok di berbagai daerah cenderung stabil. "Alhamdulillah tidak ada ibu-ibu yang melakukan demo, harga aman terkendali," tandasnya.
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, pada 2022 neraca dagang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia dengan surplus mencapai USD 54,56 persen. "Diharapkan neraca dagang tahun ini tidak kalah dari tahun kemarin," imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, inflasi Indonesia tetap terjaga di kisaran 5,5 persen dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. "Sampai hari ini daya beli masyarakat dengan inflasi masih cukup berimbang," tutupnya Mendag Zulkifli Hasan. [jp/jup]