WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus memperluas pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) guna mewujudkan akses energi yang merata hingga ke pelosok negeri.
Upaya terbaru diwujudkan melalui peresmian 47 unit PLTS oleh pemerintah bersama PT PLN (Persero) dan sektor swasta, yang tersebar di 47 desa pada 11 provinsi di Indonesia.
Baca Juga:
PLN Gerakkan 18 Ribu Relawan dalam Aksi Zero Waste Warriors, 170 Ton Sampah Terkumpul
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya energi surya sebagai solusi untuk menjangkau wilayah yang selama ini belum maksimal menikmati layanan listrik, terutama di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Dengan energi tenaga surya, setiap desa bisa swasembada energi, setiap kecamatan bisa swasembada energi, setiap kabupaten bisa swasembada energi, pulau-pulau terpencil akan punya energi, dan bisa swasembada desa-desa yang sangat terpencil, yang di gunung-gunung juga bisa punya akses terhadap energi, terhadap listrik," ucap Presiden dalam peresmian 55 proyek EBT yang dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowososo, Jawa Timur, Sabtu (28/06/2025).
Presiden pun mengapresiasi sinergi yang tejalin dalam pengembangan PLTS secara masif tersebut.
Baca Juga:
Formula E Jakarta 2025 Semakin Meriah, PLN Beri Diskon Tiket dan Dukung Penuh Acara
Menurutnya langkah ini tidak hanya penting dalam mewujudkan swasembada energi tapi juga selaras dengan target Net Zero Emissions di tahun 2060.
"Kita akan mungkin jadi negara di dunia mungkin yang bisa menuju zero carbon emissions tepat pada waktu yang direncanakan. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa kita bisa menghasilkan energi dengan memotong jalur-jalur logistik yang mahal inilah dampak daripada program besar kita," tegas Presiden.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa yang belum terjangkau listrik.