WahanaNews.co | Studi tentang perdagangan global baru dari Accenture memprediksi lebih dari satu miliar konsumen digital native dari generasi baru bakal hadir di 8 negara yang berkembang pesat selama satu dekade ke depan.
Prediksi ini berdampak terhadap pertumbuhan berbagai perusahaan secara global.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Melansir Medcom.id, para konsumen digital ini berusia antara enam dan 26 tahun dan tinggal di Indonesia, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Kenya, Nigeria, dan Filipina.
Mereka mewakili 36 persen dari populasi negara-negara tersebut, dan perilaku mereka memberikan wawasan penting bagi banyak perusahaan yang ingin mengantisipasi pertumbuhan komersial gelombang berikutnya
Salah satu temuan yang relevan bagi Indonesia adalah tujuh dari 10 konsumen digital Indonesia (67,6 persen) lebih memilih berbelanja di aplikasi media sosial daripada platform lainnya. Jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen dari negara lain menjadikan para pengambil keputusan harus memikirkan ulang strategi mereka.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
Mengutip studi Accenture, Kamis, 18 Mei 2023, laporan Accenture Song, 'The Next Billion Consumers: A Fast- Growing Opportunity for Digital Commerce', mengungkapkan generasi konsumen digital berikutnya akan menghadirkan peluang besar bagi banyak perusahaan global.
Hal ini juga didorong oleh perdagangan digital yang mampu mengatasi hambatan-hambatan tradisional untuk dapat masuk ke dalam pasar-pasar tersebut.
Namun, di sisi lain, studi yang sama juga menemukan meskipun pendapatan perdagangan digital meningkat empat kali lipat sejak 2017 menjadi USD211 miliar pada 2022 di pasar-pasar tersebut, termasuk pertumbuhan yang mencapai hampir tiga kali lipat di Indonesia, sebagian besar perusahaan multinasional tidak siap untuk melayani para konsumen digital ini.