Maka dari itu, Co-Founder Samsara Living Museum Ida Bagus Agung Gunarthawa mengajukan ide untuk berbagi ilmu dalam menanam tumbuhan upakara, atau tumbuhan untuk kelengkapan upacara keagamaan di Bali.
"Kami akan membagikan pola pengembangan yang bisa dipakai, secara spesifik tanaman yang kami ingin dorong adalah tanaman upakara bukan hanya konsumsi, karena Bali sebagai bumi banten yang tidak bisa lepas dari upakara," kata dia.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Beberapa tanaman upakara yang direncanakan seperi dapdap, nagasari, dan plawa, di mana tumbuhan tersebut umumnya tumbuh di suhu panas terbuka dengan sentuhan sinar matahari.
Selain itu, kata Bagus Agung, jika kembali ke visi misi bersama yaitu memberi pengajaran kepada komunitas setempat agar ilmu tersebut menghasilkan ekonomi sirkular maka hidroponik cukup sulit karena membutuhkan fasilitas pendukung.
Kepada media, pendiri museum kehidupan Samsara itu mengaku berharap besar agar kolaborasi dengan resor mewah itu mampu memantik masyarakat sekitar, utamanya komunitas desa yang tetap mau produktif menghasilkan nilai ekonomi melalui kegiatan ini. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.