"Dunia usaha selalu siap berkolaborasi dengan pemerintah. Kami percaya kebijakan keuangan yang lebih ekspansif bisa menjadi momentum memperkuat fundamental ekonomi nasional. Harapan kami adalah konsistensi, keberlanjutan kebijakan, dan implementasi di lapangan yang cepat agar benar-benar berdampak ke masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya menjelaskan penempatan dana Rp200 triliun di Himbara akan memicu penurunan suku bunga pinjaman maupun deposito karena kelebihan likuiditas. Dengan begitu, perbankan bisa lebih agresif menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif.
Baca Juga:
Anthony Leong dan Arrmanatha Nasir Perkuat Struktur Komisaris PLN Indonesia Power
"Karena mereka punya uang lebih, mereka nggak akan perang bunga lagi, bunga akan cenderung turun, itu akan berdampak ke ekonomi," kata Purbaya seusai rapat terbatas di Istana Negara, Senin (15/9/2025).
Dana Rp200 triliun itu disalurkan ke BRI sebesar Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, Bank Mandiri Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun. Kelima bank penerima wajib melaporkan pemanfaatan dana tersebut setiap bulan ke Kementerian Keuangan sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276 Tahun 2025.
Purbaya menegaskan, dana ini tidak boleh dipakai untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN), melainkan harus masuk ke sektor riil.
Baca Juga:
Kevin Yulio Perdana Simanjuntak, Calon Tunggal Ketua BPC HIPMI Dairi
"Pasti pelan-pelan akan ke kredit, sehingga ekonominya bisa bergerak," tegasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.