WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memindahkan dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke lima bank milik negara atau Himbara.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas dan menurunkan suku bunga kredit perbankan, sehingga sektor riil bisa mendapatkan akses pembiayaan lebih luas.
Baca Juga:
Anthony Leong dan Arrmanatha Nasir Perkuat Struktur Komisaris PLN Indonesia Power
Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira mengatakan, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis, untuk memperluas likuiditas dan akses pembiayaan, khususnya bagi dunia usaha.
"Kebijakan Menteri Keuangan Purbaya yang menyalurkan Rp200 triliun melalui bank-bank Himbara kami nilai sebagai langkah strategis untuk memperluas likuiditas dan akses pembiayaan, khususnya bagi dunia usaha," kata Anggawira kepada CNBC Indonesia, dilansir Rabu (17/9/2025).
Hipmi Ingatkan Ada Tantangan
Baca Juga:
Kevin Yulio Perdana Simanjuntak, Calon Tunggal Ketua BPC HIPMI Dairi
Menurutnya, suntikan dana jumbo dari pemerintah melalui bank-bank Himbara memang memberi peluang besar bagi perekonomian. Namun, ia mengingatkan, besarnya angka penempatan dana bukan jaminan otomatis akan berdampak langsung pada masyarakat. Di sinilah pentingnya memastikan penyaluran kredit benar-benar menjangkau sektor usaha produktif.
"Tantangannya adalah bagaimana dana besar ini bisa betul-betul dirasakan oleh sektor riil, terutama UMKM dan industri padat karya. Jangan sampai hanya berhenti pada sektor keuangan, tapi harus dipastikan mengalir ke produktivitas, investasi, dan penciptaan lapangan kerja baru," jelasnya.
Ia menegaskan, dunia usaha siap bersinergi dengan pemerintah dalam memanfaatkan momentum kebijakan keuangan ekspansif ini.