WahanaNews.co | PT Bank Mayapada Internasional Tbk kembali mendapat suntikan modal jumbo dari investornya. Kali ini, emiten bank berkode MAYA ini mendapat suntikan modal hingga mencapai sekitar Rp 3 triliun.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan suntikan modal dari pemegang saham ini dapat memperkuat kinerja perseroan. Aksi korporasi ini juga sudah diinformasikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga:
Kemelut Investree: OJK Terima 561 Aduan Konsumen Pasca Pencabutan Izin
"Suntikan modal sebesar ini tentu akan memperkuat kinerja perusahaan. Dan ini merupakan hal yang positif untuk perusahaan dan sudah diinformasikan ke OJK," jelas Hariyono dalam keterangannya, Senin (26/6/2023).
Lebih lanjut tambahan modal sebesar Rp 3 triliun ini juga sudah dimasukkan ke dalam rekening penampungan perusahaan. Sebelum mendapatkan suntikan modal ini, kinerja perusahaan sendiri sudah tumbuh positif.
Berdasarkan catatan laporan keuangan perseroan, per Maret 2023, kinerja Bank Mayapada tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Pertumbuhan kredit nasional sebesar Rp 9,93%, sementara kredit MAYA tumbuh 25,12%, atau dari Rp 77,95 triliun di Maret 2022 menjadi Rp 97,54 triliun.
Baca Juga:
Investor Siap Masuk, Anindya Bakrie: Target Investasi Rp 1.900 Triliun di Depan Mata
Hal yang sama juga terjadi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan DPK MAYA naik sebesar 19,62% menjadi Rp 122 triliun dari Maret 2022 yang tercatat Rp 101,99 triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK nasional hanya sekitar 8%.
Tahun 2023 bagi Bank Mayapada merupakan tahun yang cemerlang. Lihat saja, asetnya tumbuh 16,80% menjadi Rp 142,343 triliun (Maret 2023). Posisi Maret 2023 terjadi pertumbuhan aset yang disebabkan dari kredit dan juga DPK.
Sedangkan jika melihat likuiditas atauloan to deposit ratio(LDR), Bank Mayapada masih bisa tumbuh dengan baik. Apalagi, posisinon performing loan(NPL) berada pada angka 2,83%, atau turun drastis dari posisi Maret 2022 yang masih sebesar 4,12%.