WahanaNews.co, Bandung - Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kasan menekankan, Kementerian Perdagangan terus berupaya melakukan langkah strategis dalam
mendorong pertumbuhan perdagangan dan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satunya melalui perdagangan berjangka komoditi (PBK) dengan penguatan kolaborasi pemerintah
dengan para pemangku kepentingan untuk mewujudkan industri PBK yang kuat dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Dukung Program Prioritas, Bappebti Tingkatkan Peran SRG untuk Perkuat Pasar Dalam dan Luar Negeri
Pernyataan tersebut diutarakan Kasan saat membuka Outlook Perdagangan Berjangka Komoditi dan Rapat Kerja Bappebti 2024 di Bandung, Jawa Barat kemarin, Kamis (11/1). Acara dihadiri anggota Badan Supervisi OJK Didid Noordiatmoko, Self Regulatory Organization (SRO) di industri PBK, Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK), asosiasi terkait, serta bank mitra Bappebti.
Hadir sebagai narasumber Kepala Biro Perencanaan Kemendag Nur Rakhman, Kepala Pusat Kebijakan
Perdagangan Domestik Kemendag RR Dyah Palupi, akademisi Universitas Prasetya Mulia, Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (ASPEBTINDO) Udi Margo Utomo, dan Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus L.
Berikutnya Direktur Utama PT Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) Nursalam, Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia
(ASPAKRINDO) Robby, Dirut PT Bursa Komoditi Nusantara Subani, akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung, Ketua Koperasi Gunung Luhur Berkah Subang Miftah, serta Sekretaris dan para Kepala Biro Bappebti.
Baca Juga:
Patuhi Aturan, 22 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto Persiapkan Diri Menjadi Pedagang Fisik Aset Kripto
"Sejumlah catatan besar dari capaian sepanjang 2023 memberi fondasi bagi optimisme industri PBK di 2024. Kami terus proaktif, responsif, dan antisipatif terhadap perekonomian dan perdagangan nasional dan global dengan berbagai strategi kebijakan untuk pengembangan PBK. Kerja sama seluruh pemangku kepentingan juga perlu ditingkatkan untuk mendorong industri PBK tumbuh lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," jelas Kasan dalam sambutannya.
Dalam penguatan komoditas strategis Indonesia, Kasan meneruskan, Kementerian Perdagangan telah
membentuk Bursa Berjangka Crude Palm Oil (CPO) Indonesia pada 13 Oktober 2023 untuk pasar lokal
dan bersifat sukarela.
Tujuannya, membentuk harga acuan CPO yang transparan, kredibel, dan real time sehingga Indonesia memiliki harga acuan sendiri dan tidak bergantung pada bursa Malaysia dan
Rotterdam.