WahanaNews.co, Tangerang - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menggelar rapat Penyusunan Rencana Aksi (Renaksi) 2024 dan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029.
Kegiatan yang bertujuan untuk merumuskan rencana aksi serta kebijakan ke depan ini dilaksanakan di Tangerang, Rabu (4/10).
Baca Juga:
Bappebti Perkuat Perdagangan Nikel melalui Bursa Berjangka
Turut hadir dan memberikan arahan Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Laksmi Kusumawati; Kepala Bagian Bantuan Operasional Biro Koordinasi dan Pengawasan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Komisaris Besar Polisi M. Yudha S.; Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ismariny; Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita; serta perwakilan kementerian dan lembaga
terkait.
“Kegiatan ini bertujuan merumuskan rencana aksi tahun depan dan menggali arah kebijakan Bappebti jelang 2025-2029 agar selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, khususnya terkait pembangunan ekonomi berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan,” terang Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko.
Didid menjelaskan, penyusunan rencana langkah strategis tersebut disusun lebih awal untuk memperoleh masukan, koreksi, dan inisiatif dalam menentukan langkah strategis Bappebti ke depan. Selain itu, juga memberi ruang bagi Bappebti untuk melakukan penyesuaian sejalan dengan perkembangan tren dan arah kebijakan.
Baca Juga:
Bappebti Tegaskan Komitmen Penguatan Industri Perdagangan Berjangka Komoditi
Menurut Didid, perkembangan megatren global seperti persaingan sumber daya alam, teknologi, demografi, perdagangan internasional, keuangan internasional, dan perubahan situasi geopolitik merupakan tantangan perdagangan Indonesia.
Selain itu, tantangan lain yang
harus dihadapi adalah inflasi, resesi global, krisis pangan dan energi, serta perkembangan teknologi seperti AI dan metaverse.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan khususnya Bappebti memiliki peran penting dalam peningkatan perdagangan berjangka komoditi serta mendorong penguatan perdagangan dalam dan luar negeri.
Fokusnya adalah peningkatan peran dalam rantai pasok komoditas serta
ekosistem perdagangan di pasar lokal dan global. Bappebti melalui penguatan perdagangan berjangka komoditi (PBK) dapat mendukung peningkatan ekspor komoditas dan menjaga inflasi, di samping sebagai fasilitas pembentukan harga acuan komoditas strategis Indonesia.
Bappebti mengambil peran dalam memperkuat perdagangan nasional dan global melalui tiga pilar yaitu PBK, sistem resi gudang (SRG), dan pasar lelang komoditas (PLK).
Kebijakan pembentukan bursa crude palm oil (CPO), orientasi optimalisasi SRG untuk ekspor dan integrasi
PLK dengan SRG merupakan beberapa fokus Bappebti ke depan dalam mendukung kinerja Kementerian Perdagangan.
“Kami menyadari belum semua target yang diamanatkan undang-undang tercapai. Pembentukan harga acuan komoditas strategis dan optimalisasi pemanfaatan SRG dan PLK masih menjadi pekerjaan rumah bagi Bappebti. Sehingga, Bappebti harus memperbaiki sasaran program, kinerja serta langkah ke depan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan yang
diharapkan. Bappebti juga terus menguatkan kolaborasi dan membangun orkestra yang baik
dengan seluruh kementerian dan lembaga termasuk daerah,” tandas Didid.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]