WahanaNews.co | Harga nikel melonjak pada perdagangan pekan ini dan terus mencatat rekor harga tertinggi. Permintaan yang tinggi jelang imlek jadi booster nikel.
Pada Senin (18/1/2021) pukul 14.47 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 22470,5/ton. Menguat 1,85% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pekan lalu harga nikel melesat 7.04%, terbaik sejak pekan yang berakhir 30 April 2021. Ini karena persediaan nikel yang terus menurun pada pekan lalu.
Baca Juga:
Bupati Rohil Lepas Pawai Lampion Malam Cap Go Meh 2575/2024 di Klenteng Ing Hok King
Ekspektasi kedatangan nikel di pelabuhan masih jauh dari ekspektasi pasar. Sementara pekan ini kedatangan nikel murni di pasar masih akan terbatas. Akibatnya, persediaan tidak akan meningkat signifikan.
Persediaan nikel berdasarkan waran di gudang yang terdaftar di bursa logam London (LME) telah turun menjadi 44.832 ton. Jumlah ini terendah sejak 2019 dan turun dari lebih dari jumlah persediaan 200.000 ton pada bulan April 2021. Sementara itu, persediaan di gudang bursa berjangka Shanghai (ShFE) mendekati rekor terendah di 4.711 ton.
Di sisi lain, pabrik-pabrik baja tahan karat (stainless steel) terus membeli nikel untuk persediaan jelang tahun baru imlek. Sehingga persediaan di pasar diperkirakan akan terus rendah.
Baca Juga:
Tahun Baru Imlek Identik dengan Hujan, Ini Kata BMKG
Ada dua risiko penghambat laju harga nikel yang perlu diketahui investor. Pertama, kemungkinan kenaikan suku bunga AS lebih awal oleh The Fed yang akan mengurangi likuiditas di pasar. Padahal likuiditas adalah napas permintaan logam. Kedua, kedatangan nikel murni yang melebihi ekspektasi.
Wisdom Tree Nitesh Shah memprediksi harga nikel bisa mencapai US$ 25.000/ ton tahun ini.
Indonesia patut bersyukur karena dilimpahi sejumlah sumber daya energi dan tambang, termasuk nikel. Bahkan, 'harta karun' nikel Indonesia merupakan terbesar dibandingkan negara lainnya. Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel).