WAHANANEWS.CO, Jakarta - Industri rumah sakit menjadi salah satu sektor yang menjanjikan.
Pertumbuhan penduduk, peningkatan kesadaran akan kesehatan, hingga tingginya kebutuhan layanan medis membuat bisnis ini terus berkembang.
Baca Juga:
Alkes akan Digeser ke RSUD Pratama Nias Barat, RSP Lologolu di Ujung Tanduk?
Di Indonesia, sejumlah konglomerat tercatat memiliki jaringan rumah sakit besar yang tersebar di berbagai daerah. Berikut nama-namanya:
1. Dato' Sri Tahir
Pengusaha kelahiran Surabaya, 26 Maret 1952 ini merupakan pemilik Grup Mayapada yang bergerak di banyak bidang, termasuk kesehatan melalui Mayapada Hospital.
Baca Juga:
Menkes Resmikan Pembangunan RS Pratama Nias Barat: Bisa Tangani Gagal Ginjal hingga Kanker
Ia adalah pemegang saham pengendali PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), operator resmi jaringan rumah sakit tersebut.
Mayapada Hospital sendiri berdiri sejak 1 Juni 2008 setelah mengakuisisi Honoris Hospital di kawasan Modern Land, Tangerang.
Demi menghadirkan layanan kesehatan bertaraf internasional, rumah sakit ini bekerja sama dengan National Health Care Group Singapore.
Berdasarkan data Forbes Juli 2024, Tahir menempati posisi ke-14 orang terkaya di Indonesia.
2. Martua Sitorus
Bisnis rumah sakit juga dijalankan keluarga Martua Sitorus. Putrinya, Jacqueline Sitorus, tercatat sebagai pengendali saham PT Murni Sadar Tbk (MTMH) yang mengoperasikan Murni Sadar Hospitals.
Jaringan ini meliputi lima RS Murni Teguh dan satu RS Ibu Anak Rosiva dengan total kapasitas 858 tempat tidur.
Martua sendiri dikenal sebagai taipan kelapa sawit yang kemudian merambah ke berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan.
3. Keluarga Boenjamin Setiawan
Mendiang Boenjamin Setiawan, atau akrab disapa Dr Boen, dikenal sebagai pendiri RS Mitra Keluarga yang berdiri pertama kali pada 1989.
Ia juga mengendalikan PT Mitra Keluarga Tbk. (MIKA) yang kini mengoperasikan 25 rumah sakit.
Selain itu, pria kelahiran Tegal 23 September 1933 ini juga menjadi salah satu pendiri PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) pada 1966.
Dr Boen wafat pada 4 April 2023, namun warisan bisnisnya di sektor farmasi dan rumah sakit terus berkembang.
4. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Pengusaha besar Eddy Kusnadi Sariaatmadja lewat PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) memiliki kendali atas PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME), operator RS Omni.
Jaringan rumah sakit ini terdiri dari delapan unit dengan kapasitas 1.454 tempat tidur, yang terbagi atas enam RS EMC dan dua RS GRHA.
5. Mochtar Riady
Pendiri Grup Lippo ini sejak lama berkecimpung di sektor kesehatan melalui Siloam Hospitals.
Awalnya, Mochtar menggandeng jaringan rumah sakit asal Singapura, Gleneagles, sebelum akhirnya berdiri sendiri dengan nama Siloam.
Kini, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) terus memperluas jaringannya di berbagai wilayah Indonesia.
Mochtar juga diketahui sebagai mertua dari Dato’ Sri Tahir.
6. Keluarga The Ning King
Taipan The Ning King melalui putranya, Hungkang Sutedja, memiliki kendali atas PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) yang mengelola dua rumah sakit, yakni GRHA Kedoya dan GRHA MM2100.
RSGK sendiri merupakan bagian dari grup SAME.
The Ning King dikenal memiliki portofolio bisnis di sektor tekstil, baja, properti, energi, pertambangan, hingga pertanian melalui grup Agro Manunggal.
Pada 2017, Forbes pernah menempatkannya dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar US$450 juta atau Rp6,5 triliun.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]