WahanaNews.co | Kepala Bidang Humas Perum Bulog Tomy Wijaya mengatakan pihaknya telah menerima surat penugasan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menstabilkan harga kedelai.
Kementerian BUMN meminta Bulog menyediakan pasokan kedelai pada harga yang lebih rendah dari harga pasar.
Baca Juga:
Bulog Samarinda Siapkan Gerakan Pangan Murah Atasi Kenaikan Harga Beras Mahulu
Bulog akan menyalurkan subsidi selisih Rp 1.000 per kilogram bagi perajin tempe tahu yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) sasaran.
"Atas penugasan ini Bulog telah menindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan bersama Gabungan Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo)," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (08/10/2022).
Pengadaan dan penyaluran kedelai bersubsidi ini akan dilaksanakan hingga Desember 2022, dengan pagu maksimal 200.000 ton per bulan.
Baca Juga:
Bulog Bantu Alsintan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu di Blora
Kebijakan penyaluran kedelai bersubsidi ini adalah respons pemerintah atas naiknya harga kedelai.
Kementerian Perdagangan pada 28 September 2022 lalu mengirimkan surat pada Kementerian BUMN supaya menginstruksikan Bulog menyalurkan stok kedelainya untuk mengintervensi harga di pasar.
Melansir data dari Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra menyebutkan stok kedelai saat ini masih tersedia 400 ribu ton per 6 Oktober 2022.