Diketahui, PT ITSS berada di bawah naungan perusahaan dari China. Adapun pemegang sahamnya di antaranya adalah Tsingshan Holding Group Company Limited, Tsingtuo Group Co. Ltd., Hanwa Company Limited, Ruipu Technology Group Company Limited.
ITSS adalah pabrik peleburan nikel di Indonesia yang merupakan bagian dari program pembangunan transnasional ambisius China yang dikenal sebagai Belt and Road Initiative.
Baca Juga:
Simpang-siur Soal Tambang PT PBS di Sungai Bou Donggala Sulteng: Polda-Pemprov-Inspektur Tambang Kementerian EDSM Saling Beda Pendapat
Selain itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) juga memiliki sejumlah 10 persen saham. PT IMIP merupakan satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang menjadi pemegang sahap di perusahaan PT ITSS ini.
Informasi terkini, korban tewas akibat ledakan tungku smelter milik PT Indonesia PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali bertambah menjadi 19 orang.
Kasubbid Penmas Polda Sulteng Kompol Sugeng mengatakan korban tewas bertambah setelah 1 pekerja bernama Amiruddin meninggal dalam perawatan. Amiruddin dilaporkan meninggal dini hari tadi.
Baca Juga:
Sinyalemen Tambang PT PBS Ilegal di Sungai Bou Donggala: Polda Sulteng Tiada Alat Bukti-Tangkap Basah untuk Diproses Hukum
"Iya betul tadi malam dini hari Rabu (27/12) pukul 00.05 Wita atas nama Amiruddin," kata Sugeng kepada dikutip dari detiksulsel, Rabu (27/12/2023).
Sugeng mengatakan korban merupakan pekerja asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban sebelumnya dirawat karena luka bakar berat. "Betul (Korban yang sebelumnya luka berat)" tambah Sugeng.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.