WahanaNews.co | Dampak dari naiknya harga kacang kedelai yang sudah terjadi sejak awal tahun 2022, pengusaha tahu dan tempe di Kota Banda Aceh terpaksa mengecilkan ukuran tahu jualannya.
Salah satunya pengusaha tahu di Gampong Blower, Banda Aceh, Uda.
Baca Juga:
Panen Perdana Hasil Uji Coba Penanaman Kacang Kedelai di Kabupaten Jayawijaya, Bank Papua Lakukan Pendampingan
Ia mengatahakan, dirinya terpaksa mengecilkan ukuran tahu yang dijual, dampak dari naiknya harga kacang kedelai.
“Kita terpaksa mengurangi ukuran tahu yang kita jual. Biasa kita jual sedikit lebih besar, sekarang karena kacang kedelai mahal, ukurannya terpaksa kita kecilkan,” kata Uda.
Ia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir saja, harga kacang kedelai perkarungnya sudah mencapai Rp 700 ribu.
Baca Juga:
Jelang Ramadan, Mendag Janji Harga Tahu Tempe Turun Jadi Rp 12.000 per Kg
Hal itu membuat para pengusaha tahu di Banda Aceh terpaksa melakukan inisiatif untuk mengatasi kenaikan tersebut.
Uda berharap, kepada pemerintah pusat agar segera menanggapi permasalahan tersebut.
“Kita berharap pemerintah segera turun tangan terkait naiknya harga kacang kedelai ini,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang dihimpun wartawan dari Kementerian Perdagangan RI, per 26 September 2022 harga kacang kedelai mengalami kenaikan sebesar Rp 14.200 per Kg.
Secara persentase harga kedelai itu mengalami kenaikan sebesar 14,51 persen dibandingkan dengan 24 September 2021 senilai Rp 12.400 per Kg.
Sementara itu Ketua Pusat Koperasi Pengrajin Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Aceh, T Tansri Jauhari mengatakan, untuk menginisiasi kenaikan kedelai tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan yang bekerjasama dengan Bulog dan Gabungan Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gapkoptindo) pusat memperpanjang program subsidi kacang kedelai hingga akhir Desember 2022.
Program tersebut sebelumnya sudah berjalan hingga tahap ke 4 pada Juli 2022.
Dan saat ini, pemerintah telah memperpanjang program subsidi kacang kedelai Rp 1000 per Kg.
Untuk Aceh sendiri, akan menerima subsidi kacang kedelai sebesar 310 ton yang diusulkan.
Adapun mekanisme pengambilan kacang kedelai subsidi ini, kata Tansri yaitu pertama perajin mendaftar menjadi anggota Puskopti Aceh.
Hal itu agar penerima manfaatnya jelas. Syarat untuk menjadi Puskopti Aceh ialah adanya surat keterangan usaha dari keuchik dan foto copy KTP.
Selanjutnya, perajin melakukan pembayaran ke rekening Bulog. Setelah itu Bulog mentransfer dananya ke rekening importir dalam hal ini PT FKS Multi Agro Tbk.
Setelah masuk ke sistem registrasi barang, baru kemudian kacang kedelai diambil oleh para perajin di DEPO Aceh. [jat]