WAHANANEWS.CO, Jakarta - Penunjukan publik figur Tina Talisa sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga menjadi sorotan karena menambah warna baru dalam jajaran komisaris anak usaha Pertamina (Persero) tersebut.
Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 4 Juli 2025, yang juga merombak total struktur komisaris menjadi delapan orang.
Baca Juga:
PLN Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi dalam RUPS Luar Biasa
Langkah ini diharapkan mampu membawa penyegaran dalam strategi bisnis dan memperkuat layanan distribusi energi nasional.
Pertamina Patra Niaga adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang niaga dan distribusi energi, dan menjadi ujung tombak operasional hilir BUMN migas tersebut.
“Pertamina Patra Niaga tentunya mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham. Diharapkan dengan susunan baru ini dapat membawa perubahan positif dan peningkatan pelayanan bagi masyarakat,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dalam keterangan tertulis pada Kamis (10/7/2025).
Baca Juga:
Perombakan Direksi PT Timah, Politisi PDIP Terdepak dari Jabatan Komisaris
Bagi publik luas, Tina Talisa mungkin lebih dikenal sebagai wajah di layar kaca, terutama dari berbagai program berita dan talkshow politik nasional.
Namun kiprahnya jauh melampaui dunia media, merambah bidang komunikasi pemerintahan dan kini masuk ke sektor strategis energi nasional.
Tina lahir di Bandung pada 24 Desember 1979. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran gigi di Universitas Padjadjaran pada 2001, kemudian melanjutkan studi magister ilmu komunikasi di kampus yang sama.
Peralihan jalur dari kesehatan ke komunikasi ini membuka jalan panjangnya di dunia penyiaran.
Karier medianya dimulai dari radio lokal di Bandung, seperti Paramuda dan Mustika FM, lalu merambah ke televisi nasional.
Ia dikenal sebagai pembawa acara dan produser berita di sejumlah stasiun besar seperti Trans TV, tvOne, Indosiar, hingga NET TV.
Popularitasnya melesat berkat kemampuannya memandu acara debat politik dan dialog publik.
Atas kiprahnya, Tina menerima penghargaan Panasonic Gobel Awards pada 2012 sebagai Presenter Talkshow Berita dan Informasi Favorit.
Namun, Tina tidak berhenti di dunia media. Ia mulai aktif di sektor pemerintahan, antara lain sebagai staf khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sejak 2020 hingga 2024. Di posisi ini, ia terlibat dalam strategi komunikasi untuk menarik investasi dalam dan luar negeri.
Pada akhir 2024, Tina dipercaya menjadi Staf Khusus Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Penunjukan ini semakin mengukuhkan perannya sebagai juru bicara kebijakan publik dan penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Dengan latar belakang komunikasi yang kuat dan pengalaman lintas sektor, masuknya Tina Talisa ke jajaran komisaris Pertamina Patra Niaga dinilai sebagai langkah strategis.
Ia diharapkan dapat menyumbang perspektif baru dalam pengelolaan energi berbasis pelayanan publik dan keberlanjutan.
Dalam struktur terbaru, Tina bergabung bersama nama-nama lain dari latar belakang beragam: mantan Jaksa Agung Muda Sudung Situmorang sebagai Komisaris Utama, serta Ahmad Erani Yustika, Ferry Juliantono, Panel Barus, Rini Widyastuti, Andy Rachmianto, dan Siti Zahra Aghnia sebagai komisaris lainnya.
Susunan lengkap Komisaris PT Pertamina Patra Niaga per 4 Juli 2025 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama: Sudung Situmorang
Komisaris: Ahmad Erani Yustika
Komisaris: Ferry Juliantono
Komisaris: Panel Barus
Komisaris: Rini Widyastuti
Komisaris: Andy Rachmianto
Komisaris: Tina Talisa
Komisaris Independen: Siti Zahra Aghnia
Langkah ini menjadi bagian dari upaya transformasi dan peremajaan manajemen, serta menjawab tuntutan kompleksitas sektor energi nasional yang terus berkembang.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]