WahanaNews.co | PT PLN memaparkan, program konversi konsumsi elpiji 3 kilogram ke kompor induksi memiliki sejumlah kelebihan.
Menurut Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo, salah satu kelebihannya adalah memasak dengan menggunakan kompor induksi lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kompor elpiji 3 kg. Adapun penghematan energi yang diperoleh yakni 10-15 persen.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
“Menggunakan kompor induksi biaya memasaknya bisa lebih hemat 10-15 persen,” kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022).
Darmawan merinci, harga keekonomian dari elpiji 3 kg adalah Rp 19.698 per kg. Sementara itu, harga subsidi dari pemerintah adalah Rp 4.250 per kg. Dengan rantai pasok hingga ke masyarakat harga elpiji 3 kg mencapai Rp 5.250 per kg, sehingga pemerintah memberikan subsidi senilai Rp 15.448 per kg.
Sementara itu, harga keekonomian listrik untuk kompor induksi yakni Rp 11.792 per kg listrik ekuivalen dengan sekitar 7,18 Kwh. PLN melepas biaya listrik untuk memasak ekuivalen Rp 4.550 yang dibayar masyarakat. Artinya per kalori memasak dibandingkan dengan elpiji akan lebih murah Rp 720.
Baca Juga:
80 Ribu Keluarga Tak Mampu Bisa Nikmati Listrik PLN Berkat Bantuan Pemerintah
Darmawan menjelaskan, dalam program konversi elpiji ke kompor induksi pihaknya memastikan tidak akan menambah beban biaya masyarakat.
Karena, selama ini isu yang beredar di masyarakat bahwa dengan menggunakan kompor induksi, maka daya listrik akan dinaikkan dan menambah beban pembayaran listrik.
Darmawan bilang, penggunaan listrik pada program konversi elpiji ke kompor induksi ini, melalui jalur khusus yang berbedan dengan daya listrik yang terpasang oleh pelanggan, sehingga tidak menambah beban biaya masyarakat.