WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara ASEAN dan Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) sebagai dua kekuatan ekonomi baru dalam sesi World Economic Forum (WEF).
"ASEAN dan GCC merupakan blok negara berkembang yang diharapkan menjadi kekuatan ekonomi baru pada masa depan," kata Airlangga dalam Special Meeting on Global Collaboration, Growth and Energy for Development di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (28/4/2024).
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
Dalam pertemuan itu, para delegasi tidak hanya membahas pertumbuhan demografi dan perkembangan teknologi serta bagaimana cara memanfaatkannya, tetapi juga mengeksplorasi potensi kolaborasi antarkawasan dan antarnegara.
Acara forum internasional yang diadakan pada tanggal 28—29 April 2024 tersebut mempertemukan lebih dari seribu pemimpin dunia dan para ahli dari berbagai bidang mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, lembaga keuangan internasional, hingga lembaga swadaya masyarakat (NGO) untuk bersama membahas isu-isu penting yang dihadapi dunia saat ini.
Isu-isu tersebut, di antaranya peningkatan kerja sama ekonomi global, transisi energi, tenaga kerja, kerja sama regional, dan digitalisasi, yang diharapkan kesemuanya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara inklusif.
Baca Juga:
RI-Selandia Baru Tegaskan Komitmen untuk Tingkatkan Kerja Sama Kedua Negara
Pertemuan WEF kali ini berfokus pada tiga tema, yaitu pertama A Compact for Inclusive Growth yang membahas dampak transformasi termutakhir seperti kecerdasan buatan (AI), perkembangan ekonomi digital secara umum, kurangnya indeks pembangunan manusia, disparitas dan kemiskinan dalam perkembangan inovasi, sumber daya manusia, dan wirausaha.
Kedua, Catalizing Action on Energy for Development yang mengajak para ahli berbagai bidang untuk mengidentifikasi solusi finansial, teknologi, dan kebijakan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih sebagai alat untuk mendukung pembangunan yang merata.
Ketiga, Revitalizing Global Collaboration yang bertujuan memperkuat inisiatif misi kemanusiaan, termasuk potensi kerja sama dan aksi bersama untuk memitigasi dampak eskalasi geopolitik saat ini.