WahanaNews.co, Surabaya - PT Easterntex telah beralih dari penggunaan listrik yang berasal dari pembangkit milik pribadi menjadi menggunakan listrik yang disuplai oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas sebesar 15 Megawatt (MW). Langkah ini dilakukan untuk mendukung upaya penggunaan energi bersih dalam proses bisnis yang ingin dilakukan perusahaan serta jaminan efisiensi operasional dan keandalan pasokan listrik dari PLN.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian antara PT Easterntex dengan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan di Surabaya, Jawa Timur terkait program Progressive Captive Power Aquisition (PCPA) pada Jumat, (08/03).
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, perseroan terus mengakselerasi program akuisi captive power agar semakin banyak pelanggan bisnis dan industri dari sebelumnya secara mandiri kemudian beralih ke listrik andal PLN yang lebih bersih dan terjangkau. Hal ini sebagai langkah mendukung daya saing industri di tanah air dengan pemanfaatan pasokan listrik PLN.
Ket foto: Penandatanganan kerja sama antara PLN dengan PT Easterntex terkait peralihan penggunaan listrik yang sebelumnya berasal dari pembangkit milik pribadi menjadi menggunakan listrik yang disuplai PLN oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan Agus Susanto (kedua kiri) dan Production Director PT Easterntex Yoshiaki Kataoka (tengah), dan disaksikan langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Agus Kuswardoyo (kiri), Advisor PT Easterntex Ikawa (kedua kanan) serta Vice President PAE Sektor Swa dan Bisnis Individu PLN Fauzi Arubussman (kanan). [WahanaNews.co/PLN]
"Kolaborasi ini menjadi poin penting jika listrik PLN merupakan pilihan terbaik bagi semua kalangan. Penggunaan listrik PLN tidak hanya mampu mereduksi cost production namun juga turut mengurangi emisi karbon karena listrik PLN yang menyuplai pelanggan berasal dari energy mix gabungan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan PLTU Coal-Fired dengan teknologi Ultra Super Critical yang lebih efisien dan ramah lingkungan," ujar Darmawan.
General Manager PLN UID Jatim Agus Kuswardoyo mengatakan kesiapan PLN memenuhi kebutuhan sektor bisnis maupun industri di Jawa Timur dengan pasokan listrik andal dan ramah lingkungan. Agus meyakini, pasokan listrik PLN yang andal dan semakin bersih menjadi alasan banyaknya sektor bisnis maupun industri mulai beralih menggunakan listrik PLN.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
“Kerja sama ini dapat terjalin tidak hanya karena kesiapan pasokan listrik PLN masih sangat mampu tapi juga karena kualitas keandalan listrik PLN di Jawa Timur yang terbukti semakin andal dan semakin bersih sehingga mendapatkan kepercayaan pelanggan,” kata Agus.
Dengan pasokan andal listrik PLN, ia berharap perusahaan lebih fokus dalam meningkatkan produktivitasnya dan mampu mendongkrak daya saing industri tanah air.
Production Director PT. Easterntex, Yoshiaki Kataoka mengatakan, kerja sama dalam penggunaan listrik PLN ini sebagai upaya perusahaan dalam mendukung percepatan program Net Zero Emmisions pada 2060.
“Alasan utama terjalinnya kerja sama adalah untuk mengurangi emisi dan permasalahan lingkungan. Saya mendoakan seluruh perusahaan turut berkontribusi dalam perkembangan negara Indonesia,” ujar Kataoka.
[ADV/Redaktur: Amanda Zubehor]