Lebih rinci, mulai dari Direksi Kepatuhan Ahmad Solichin Lutfiyanto, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan Agus Noorsanto, Direktur Bisnis Konsumer Handayani, Direktur Manajemen Risiko Agus Sudiarto, dan Direktur Commercial, Small and Medium Business Amam Sukriyanto Kemudian, Direktur Keuangan Viviana Dyah Ayu Retno K, Direktur Human Capital Agus Winardono, Direktur Bisnis Mikro Supari, Direktur Retail Funding and Distribution Andrijanto serta Direktur Digital dan Teknologi Informasi Arga M Nugraha, mendapatkan masing-masing 1,86 juta saham.
Alhasil, nilai transaksi tiap individu mencapai Rp8,65 miliar. Sementara itu, Direktur Utama Sunarso dan Wakil Direktur Utama Catur Budi Harto masing-masing mendapatkan 2,19 juta saham dan 1,97 juta saham.
Baca Juga:
Heboh Uang Rp 400 Juta Milik Nasabah BRI Raib, Ternyata Terjerat Investasi Bodong
Sehingga, nilai transaksi yang didapatkan yakni Rp10,18 miliar dan Rp9,16 miliar.
Selajutnya, dari jajaran Komisaris, seperti Awan Nurmawan Nuh, Rabin Indrajad Hattari dan Komisaris Utama Kartika Wirjoatmodjo mendapatkan jumlah saham yang berbeda, yakni 712.500; 889.400 dan 988.200 saham.
Artinya, tiap individu atas transaksi saham tersebut memperoleh Rp3,3 miliar; Rp4,12 miliar dan Rp4,58 miliar. Di sisi lain, harga saham BBRI turun 0,91% pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (31/5/2024), ditutup di level Rp4.340 per lembar.
Baca Juga:
Polda Banten Ungkap Kasus Korupsi PIP Kota Serang, Rugi Rp1,3 Miliar
Harga saham BBRI juga ambrol 8,05% dalam sepekan. Sepanjang tahun, kinerja saham BBRI berjalan loyo, dengan turun 24,19% secara year to date (ytd).
Walau demikian, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menilai prospek saham perbankan masih baik untuk jangka panjang.
“Potensi valuasi di masa yang akan datang masih sangat baik,” ujarnya.