WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya dalam mendampingi masyarakat Aceh yang terdampak bencana, tidak hanya melalui percepatan pemulihan pasokan listrik, tetapi juga lewat berbagai bantuan kemanusiaan.
Dalam masa pemulihan pascabencana ini, PLN hadir secara langsung di tengah masyarakat guna memastikan proses recovery berjalan optimal dan menyentuh kebutuhan warga terdampak.
Baca Juga:
Hadapi Lonjakan Mobilitas Nataru, PLN Perkuat Pasokan Listrik dan Infrastruktur SPKLU
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, meninjau langsung wilayah terdampak di Kabupaten Aceh Tamiang untuk memastikan pemulihan jaringan kelistrikan dapat kembali menjangkau pelanggan.
Selain fokus pada normalisasi sistem kelistrikan, PLN juga menyalurkan bantuan sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, Kamis (18/12/2025).
Ia menegaskan bahwa kehadiran PLN di wilayah bencana merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam membantu masyarakat melewati masa sulit, baik pada fase tanggap darurat maupun pemulihan.
Baca Juga:
Backbone Sumatra–Aceh Kembali Aktif, Pemulihan Listrik Aceh Masuk Tahap Pengoperasian Pembangkit
Para petugas PLN melakukan pemasangan tiang listrik baru di sekitar lokasi tiang terdampak banjir dan tanah longsor yang roboh di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
"Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat di pengungsian, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan memberi semangat untuk melewati masa sulit ini,” ujar Darmawan.
Di Aceh Tamiang, PLN menyalurkan berbagai bantuan yang mencakup bahan pangan, pakaian layak pakai, fasilitas sanitasi dasar, tandon air bersih, sound system masjid, hingga penyediaan hunian sementara.
Bantuan tersebut diharapkan dapat menunjang aktivitas masyarakat serta mempercepat proses pemulihan kehidupan sehari-hari.
"Kami memahami kondisi sulit yang dialami masyarakat. Kehadiran PLN diharapkan dapat meringankan beban dan membantu warga untuk kembali menjalani aktivitas," tutur Darmawan.
Tak hanya terfokus di Aceh Tamiang, PLN juga menyalurkan bantuan ke sejumlah wilayah terdampak bencana lainnya di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan tersebut meliputi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, hingga obat-obatan yang disalurkan ke berbagai titik pengungsian.
Untuk memastikan ketersediaan makanan bagi warga terdampak, PLN juga mengoperasikan sebanyak 23 titik dapur umum di tiga provinsi.
Di Aceh, dapur umum dijalankan melalui kolaborasi antara PLN dan TNI Angkatan Darat (AD) Kodam Iskandar Muda di 4 titik, serta bersama YBM PLN di 7 titik.
Sementara itu, di Sumatera Utara terdapat 8 titik dapur umum dan di Sumatera Barat sebanyak 4 titik yang dikelola oleh YBM PLN, guna menyediakan makanan sehat siap konsumsi secara berkelanjutan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kiri) meninjau posko layanan kesehatan YBM PLN di Karang Baru, Aceh Tamiang untuk mengecek kesiapan dan kesigapan pelayanan serta kebutuhan medis masyarakat terdampak pada Kamis (18/12/2025).
“Di tengah kondisi darurat ini, sebagai bagian kehadiran negara, kami terus bersinergi untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Kolaborasi bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), TNI, Polri, YBM PLN, pemerintah daerah, hingga relawan menjadi kekuatan penting yang mempercepat penyaluran bantuan agar lebih terkoordinasi dan tepat sasaran,” tambah Darmawan.
Selain bantuan logistik dan pangan, PLN juga memberikan dukungan sarana pendukung penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.
Bantuan tersebut meliputi 3 unit perahu karet di Sumatera Barat, 150 unit alat kebersihan di Aceh, 100 unit tenda di Sumatera Utara, serta 75 unit genset yang disalurkan ke sejumlah lokasi di Aceh dan Sumatera Utara guna mendukung kebutuhan listrik sementara.
Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, mengapresiasi kepedulian dan peran aktif PLN dalam membantu masyarakat terdampak bencana di wilayahnya.
Ia menilai kehadiran PLN tidak hanya berkontribusi pada pemulihan infrastruktur, tetapi juga menumbuhkan semangat dan harapan baru bagi warga.
"Terima kasih kepada PLN yang telah membantu, memang kondisi kami sangat parah, sehingga kami tidak mungkin mampu menyelesaikannya sendiri. Kita bersama-sama menyelesaikan masalah yang terjadi, kemudian ke depan semoga ada harapan baru," ujar Armia.
Apresiasi serupa juga disampaikan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Huda Aceh Tamiang, Syahrul.
Ia mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan PLN, khususnya dalam mendukung kelancaran aktivitas ibadah masyarakat.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih atas perhatian dan kepedulian PLN. Bantuan ini sangat membantu, terutama dalam mendukung ibadah sehari-hari dan meningkatkan kenyamanan jamaah,” tutup Syahrul (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]