WahanaNews.co | PT Brantas Abipraya (Persero) bersinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi lainnya, mempercepat penyelesaian proyek preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Proyek yang dilaksanakan melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini ditargetkan rampung pada tahun 2023.
Baca Juga:
Polisi Benarkan Eks Komisaris BUMN Zulkarnaen Apriliantony Tersangka Judol Komdigi
"Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja. Di sini Brantas Abipraya mengerjakan ruas jalan dengan total panjang 10,58 Km (kilometer) dan ditargetkan tuntas pada tahun depan," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (17/8/2022).
Anas menyebut pada pengerjaan proyek ini Brantas Abipraya mengerjakan 4 ruas jalan, yang terdiri dari Ruas Jalan Soekarno-Hatta dengan panjang 3,17 Km, Ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara sepanjang 3,15 Km, Ruas Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dengan panjang 1,36 km, dan Jalan Srijaya Raya yang memiliki panjang 2,90 Km.
Dikatakannya, preservasi Jalintim memiliki nilai investasi sebesar Rp 982,4 miliar, dengan total panjang jalan yaitu 29,87 Km.
Baca Juga:
Pemerintah Resmikan Danantara, Ini Perbedaannya dengan INA
Proyek ini terdiri dari 6 ruas dengan masa konsesi selama 15 tahun. Adapun rincian masa konsesi yakni 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan, dan Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40%.
Anas berharap kehadiran preservasi Jalintim dapat meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah.
"Proyek ini merupakan bukti nyata komitmen Brantas Abipraya yang selalu ada untuk Indonesia dengan menghadirkan infrastruktur unggul yang dikerjakan dengan tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penggunanya. Nantinya jalan yang akan menghubungkan Palembang-Jambi ini juga akan memiliki peran yang sangat penting sebagai jalur logistik," tutup Anas. [rin]