WahanaNews.co | Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya membangun sektor industri manufaktur yang berdaya saing, mandiri, berdaulat dan inklusif. Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi salah satu fokus pengembangan mengingat peran pentingnya bagi perekonomian.
Salah satu upaya mendukung IKM agar naik kelas adalah melalui optimalisasi fasilitas yang tersedia pada balai-balai industri, baik tersedianya fasilitas fisik maupun bimbingan oleh tenaga ahli.
Baca Juga:
Kemenperin Dorong Penyerapan Batik IKM Jadi Seragam Jemaah Haji
“Kemenperin terus menjalankan program-program pembinaan dan pendampingan kepada IKM agar siap meningkatkan skala bisnisnya dan naik kelas. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi industri di balai-balai Kemenperin,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi di Jakarta, Senin (15/5).
Melalui salah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di Sulawesi Utara, yakni Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Manado, Kemenperin mendorong pengembangan potensi sumber daya daerah Sulawesi Utara, salah satunya di Kota Bitung yang merupakan penghasil kelapa.
Kepala BSKJI mengatakan, UPT BSKJI terus berkomitmen membangun industri, khususnya IKM yang mau berkembang. “Kami siap membantu IKM yang ingin mengoptimalkan teknologi pengolahan produknya. Kami didukung oleh personel yang kompeten dalam bidang tersebut,” ujarnya.
Baca Juga:
Pacu Kesiapan IKM Terapkan Teknologi Digital, Kemenperin Gelar Workshop INDI 4.0
Doddy menuturkan, di Kota Bitung, tepatnya di Desa Sagerat, Kecamatan Matuari, terdapat Sentra IKM Kelapa Terpadu yang merupakan sentra pengolahan produk kelapa dan turunanya. Sentra ini merupakan tempat produksi untuk IKM kelapa dari daerah Bitung dan sekitarnya.
Semua IKM yang berproduksi di sentra ini adalah produsen minyak kelapa dan Virgin Coconut Oil (VCO). “Saat ini terdapat sembilan rumah produksi VCO dan minyak kelapa yang dibangun di atas lahan seluas 9,675 Ha,” sebutnya.
Adapun beberapa jenis produk olahan kelapa lainnya yang dihasilkan oleh IKM di Bitung antara lain minyak kelapa, sabun kelapa, arang tempurung kelapa, briket arang kelapa, gula kelapa, sirup kelapa dan kopra. Selain itu, ada juga IKM yang menghasilkan produk turunan dari kelapa seperti kue dan keripik kelapa.
Untuk terus mendorong Sentra IKM Kelapa Terpadu tersebut naik kelas, BSPJI Manado Kemenperin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bitung dalam memberikan pelayanan jasa industri melalui perjanjian kerja sama.
“Bitung memiliki banyak kelapa dan sudah dimanjakan dengan adanya pelabuhan yang berfasilitas lengkap. Saya sangat berharap setelah ini, produk hasil IKM asli Bitung bisa distandardisasi. Produk kelapa Bitung harus berdaya saing tinggi, baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional,” ungkap Wali Kota Bitung Maurits Mantiri.
Menindaklanjuti kesepakatan kerja sama tersebut, telah digelar pelatihan pembuatan VCO dan minyak kelapa untuk produsen yang beroperasi di Sentra IKM Kelapa Terpadu serta untuk beberapa produsen di daerah sekitar.
“Hal ini sejalan dengan fungsi optimalisasi pemanfaatan teknologi industri pengolahan kelapa yang dimiliki oleh BSPJI Manado. Teknologi pengolahan yang diajarkan merupakan hasil penelitian yang pernah dilaksanakan oleh BSPJI Manado,” kata Kepala BPSJI Manado, Henry Pajow.
Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut, Dinas Perdagangan Kota Bitung bertindak sebagai panitia penyelenggara, sedangkan BSPJI Manado berperan sebagai tenaga ahli narasumber dan instruktur selama pelatihan. Pelatihan fokus pada pelatihan teknologi pembuatan VCO dan pelatihan teknologi pembuatan minyak goreng kelapa.
Henry menyebutkan, materi yang diberikan pada para peserta pelatihan disusun secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan baku yang baik, berbagai teknologi pembuatan VCO dan minyak goreng kelapa, pengolahan hasil samping antara air kelapa, blondo dan testa/paring, dan dilanjutkan dengan praktik pembuatan.
Praktik pembuatan VCO menggunakan alat yang sudah ada di tiap rumah produksi. Selain itu, diberikan materi yang mendukung peningkatan kualitas produk VCO dan minyak goreng kelapa yang dihasilkan. Materi diberikan antara lain Standar Produk VCO dan minyak goreng kelapa, Sertifikasi Halal serta packaging dan labelling yang aman.
Pelatihan diikuti para pemilik dan pekerja rumah produksi VCO dan minyak kelapa di Sentra IKM Kelapa Terpadu Bitung, serta produsen lain yang berlokasi di daerah sekitar.
Pemberian materi langsung dilanjutkan dengan praktik dan berbagai pertanyaan yang ada bisa langsung ditanyakan langsung saat praktik. Selama kegiatan pelatihan dan praktik, baik instruktur dan peserta memakai pakaian kerja yang aman dan bersih.
“Sentra IKM Kelapa Terpadu Kota Bitung ini saya lihat sudah sangat baik dan lengkap. Tersedia listrik, air bersih, ruangan yang baik serta peralatan yang lengkap. Setelah kegiatan pelatihan, maka akan semakin lengkap lagi, dengan pemilik dan pekerja sudah memiliki pengetahuan dan skill yang lebih baik dalam mengolah VCO dan minyak goreng kelapa. Semoga ilmu yang sudah didapat pada kegiatan ini mampu memajukan industri kelapa khususnya di Kota Bitung,” tutur Henry. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (16/5). [jp/jup]