Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Kemenperin Emmy Suryandari menyampaikan tentang pentingnya kerja sama dalam pendidikan dual system untuk mewujudkan SDM Industri Kompeten.
“Dalam pendidikan dual system, peran industri sangat penting agar lulusan memiliki pengalaman kerja yang nyata dan sesuai dengan kebutuhan industri. Karenanya, unit pendidikan vokasi Kemenperin terus mengupayakan kemitraan dengan mitra industri, termasuk di Politeknik STMI Jakarta,” ujar Emmy.
Baca Juga:
PT Chery Sales Indonesia Tambah Kuota Harga Spesial Chery Omoda E5
Kegiatan temu industri yang diselenggarakan Politeknik STMI Jakarta bertujuan untuk menjalin silaturahmi seta mendapatkan feedback dari industri mengenai program praktik kerja industri (prakerin) yang telah atau akan berjalan di masing-masing perusahaan.
Melalui kegiatan ini, Politeknik STMI Jakarta mengharapkan kerja sama, kolaborasi dan hubungan yang semakin erat dengan dunia industri, khususnya bidang usaha otomotif.
“Kerja sama dan kolaborasi dengan dunia industri dapat diwujudkan dalam bentuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, pemagangan/Prakerin, penempatan lulusan, sertifikasi kompetensi dan evaluasi program,” jelas Direktur Politeknik STMI Jakarta, Mustofa, dalam kesempatan tersebut.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing Industri Otomotif Nasional, Pemerintah Beri Sejumlah Insentif
Dalam rentang waktu Januari sampai dengan April 2023, Politeknik STMI Jakarta telah bekerja sama dengan 82 perusahaan otomotif dan pendukungnya untuk menempatkan 253 mahasiswa Prakerin angkatan 2020 di wilayah Jabodetabek, Karawang dan Bandung.
“Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para pimpinan perusahaan, HR Division, dan para pembimbing di perusahaan. Semoga menguatkan kemitraan antara Politeknik STMI Jakarta dengan industri untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten dan berdaya saing global,” pungkas Direktur Politeknik STMI Jakarta. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (27/6). [jp/jup]