Selain itu, bahan bakar ini juga dinilai menguntungkan jika dibanding dengan harga batu bara, biaya distribusi dan dampak.
Harga jual batu bara 4.200 sekitar Rp1.200 per kg, sedangkan briket hanya dijual dengan harga Rp 700.
Baca Juga:
Lahan Pertanian Bali Menyusut, Masyarakat Diminta Aktif Cegah Alih Fungsi
Bahan bakar ini juga ketika digunakan akan habis terbakar dan tidak menimbulkan sisa, berbeda dengan batu bara, sehingga ini dinilai sebagai contoh ekonomi sirkular.
"Dari segi ekonominya, ini dari sampah kemudian diolah di TPST menjadi briket, jadi energi primer untuk menghasilkan produk lain," sambung Suharso.
Dengan contoh ekonomi sirkular di Bali ini, pemerintah ingin mengubah pola lama menjadi pengolahan Materials Recovery Facility (MRF).
Baca Juga:
Jembrana Jadi Percontohan Dapur Sehat, Polri Targetkan 10 Unit di Bali Tahun Ini
Dengan cara mengubah semua sampah menjadi produk. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.