WahanaNews.co | Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memaparkan empat poin yang bakal jadi penilaian terhadap startup yang bisa mendapatkan investasi dari perusahaan plat merah.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebutkan, keempat poin tersebut di antaranya rekam jejak atau track record dari sang founder, solutif dan market, penggunaan teknologi, hingga skema bisnis perusahaan rintisan.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
"Investasi di startup itu ada empat penilaian, pertama, founder track record benar tidak, bukan founder yang loncat sana-sini, apalagi hanya melihat ini bagian bisnis saja, bukan pakai hati," ujar Erick saat menggelar BUMN Startup Day 2022 dikutip Selasa (27/9/2022).
Dia memastikan, BUMN tidak akan memberikan dukungan pendanaan kepada startup yang memiliki CEO dengan rekam jejak yang kurang baik.
Sebaliknya, dukungan penuh akan diberikan bila Unicorn dipimpin oleh orang yang tepat dan bisa memberikan solusi bagi masyarakat.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Selain menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat, pangsa pasar perusahaan rintisan pun merupakan poin lain dari penilaian.
Erick Thohir mengakui banyak startup di Indonesia yang berguguran alias gagal. Perkaranya beragam yakni tidak memiliki pasar khusus, kurang baiknya manajerial, hingga ketiadaan pendanaan.
"Kita lihat banyak juga startup yang gagal, karena marketnya tidak ada, atau mungkin manajemennya kurang baik, atau pun kehabisan bensin atau pendanaan," katanya.
Terkait teknologi, lanjut Erick, startup harus memiliki kemampuan teknologi yang unggul.
Lantaran Unicorn adalah perusahaan bebasis teknologi Mantan Bos Inter Milan itu juga mengatakan, kriteria terakhir ialah terkait skema bisnis startup tersebut.
Dia ingin adanya kejelasan terkait skema hingga stategi startup untuk berkembang.
"Kalau misal bisnisnya mesti bakar duit itu berapa lama karena tidak mungkin bakar duit terus," bebernya. [rsy]