WahanaNews.co | Startup Unicord di Indonesia kembali terlahir. Kali ini Ajaib menjadi unicorn ke-7 di Indonesia melalui bidang fintech setelah mengantongi pendanaan Seri B senilai USD 153 juta atau setara Rp 2,18 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.248). Ajaib pun menjadi startup unicorn ke-7 Indonesia.
Pendanaan Seri B tersebut dipimpin oleh DST Global, bersama dengan investor Ajaib terdahulu, yakni Alpha JWC, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan Softbank Ventures Asia.
Baca Juga:
Rontoknya Raksasa Fintech, Investree Hadapi Likuidasi Usai Pencabutan Izin OJK
Sebagai informasi, DST Global dan Ribbit Capital merupakan investor besar yang menyuntik Robinhood, fintech investasi saham di Amerika Serikat. Adapun startup Ajaib adalah startup fintech unicorn pertama di kawasan Asia Tenggara.
Pencapaian Ajaib untuk sejajar dengan Gojek Tokopedia yang melebur menjadi GoTo, Bukalapak, Traveloka maupun Ovo ini diperoleh dalam dua tahun setengah tahun pertama. Perjalan tersebut diklaim Ajaib sebagai startup tercepat yang mencapai status unicorn di ASEAN.
Dengan Ajaib disuntik dana segar sebesar Rp 2,1 triliun, maka total pendanaan yang telah dikantongi fintech investasi saham dan reksadana ini menjadi USD 234 juta pada tahun 2021 ini.
Baca Juga:
OJK: Generasi Z dan Milenial Picu Lonjakan Kredit Macet di Fintech
Co-Founder dan CEO Ajaib Group, Anderson Sumarli mengatakan, Ajaib akan menggunakan pendanaan untuk merekrut secara besar-besaran talenta terbaik dan melakukan kampanye edukasi untuk menciptakan lebih banyak investor pemula.
"Misi kami adalah untuk menyambut investor baru ke layanan keuangan modern. Indonesia masih memiliki penetrasi investor saham sebesar 1%. Dan perjalanan kami masih panjang untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia," ujar Anderson dalam siaran persnya, Senin (4/10/2021).
Berikut daftar ke-7 startup unicorn Indonesia:
GoTo, Bukalapak, Traveloka, Ovo, J&T Express, Xendit, Ajaib
Belum lama ini, Ajaib mengumumkan satu juta investor ritel saham, di mana jumlah investor RI baru memiliki 2,7 juta investor saham. Pertumbuhan jumlah investor ritel saham di Indonesia menjadi momen membangun kekuatan investor generasi muda RI di masa mendatang.
Ajaib berkomitmen terus memberikan edukasi keuangan, terutama dalam bidang investasi melalui Program Generasi Saham yang telah dilakukan bersama BEI di berbagai daerah dengan literasi keuangan rendah.
Ajaib juga telah merekrut banyak veteran lama industri pasar modal, seperti pada bulan lalu yang mengumumkan pengangkatan Andi Gani Nena Wea, Komut BUMN dan sosok yang dekat dengan Presiden Joko Widodo, sebagai Komut Ajaib. [rin]