Dalam forum G20, Rusia pernah menjadi Presidensi pada tahun 2013, di mana KTT G20 dilaksanakan di St Petersburg dan menghasilkan beberapa kesepakatan, termasuk Rencana Aksi dalam Base Erosion and Profit Shifting (BEPS), serta rencana aksi St Petersburg dalam kebijakan makro, fiskal dan struktural serta investasi jangka panjang.
Dengan mengangkat tema utama Recover Together, Recover Stronger, Indonesia secara resmi akan menjadi Presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022, sehingga pemerintah menyadari bahwa pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia akan sangat bergantung pada situasi dan kondisi pengendalian Covid-19.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan, Pemerintah Indonesia akan menjalankan Presidensi G20 ini dengan mengoptimalkan manfaat bagi bangsa Indonesia, di bidang ekonomi, pembangunan sosial dan politik.
"Ini adalah momentum penting untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan juga menjadikan Indonesia sebagai role model pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," tegas Airlangga.
Dalam melaksanakan peran sebagai Presidensi G20, Indonesia akan melakukan koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang lebih seimbang, membuat G20 lebih adaptif terhadap krisis, dan memperjuangkan kepentingan nasional di forum global, melalui isu-isu terkait Transformasi Digital dan Ekonomi Inklusif. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.