"Kita sudah mulai produksi dan kemudian secara bertahap akan kita tingkatkan sampai dengan Desember 2024 ini, sehingga mulai Januari awal 2025 itu sudah dalam kapasitas penuh untuk produksi," jelas Tony.
Sebagai informasi, pada 23 September 2024 lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan produksi katoda tembaga perdana dari smelter kedua PTFI di JIIPE, Gresik.
Baca Juga:
LHKPN Hanya Rp 51 Miliar, Kejagung Temukan Rp 1 Triliun dan 51 Kg Emas di Rumah Zarof
Smelter ini merupakan smelter tembaga single line terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan 600.000-700.000 ton katoda tembaga per tahun.
Bersama dengan smelter pertama yang dikelola oleh PT Smelting, kedua fasilitas ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak setiap tahunnya.
Investasi untuk proyek ini mencapai USD 3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun, dengan luas area sebesar 104 hektar.
Baca Juga:
Tambang Emas Ilegal di Sekotong, KPK Sebut Beromzet Rp1,08 Triliun
Sebanyak 100 ribu katoda tembaga dari smelter PTFI ini diproyeksikan akan diserap oleh PT Hailiang Group, sebuah perusahaan yang memproduksi copper foil, yang juga akan membangun pabrik di JIIPE, Gresik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.