WahanaNews.co | Perusahaan PT PLN (Persero) telah siap untuk memenuhi permintaan listrik antar negara di Desa Wutung, yang menjadi perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.
Tindak lanjut dari kunjungan bilateral Presiden RI Joko Widodo pada bulan Juni yang membahas kerjasama antara Indonesia dan Papua Nugini, PLN telah melakukan pertemuan dengan perwakilan pemerintah Papua Nugini pada Jumat, 14 Juli.
Baca Juga:
Perpisahan di Bandara Soekarno-Hatta Menuju Papua Nugini: Selamat Jalan Paus Fransiskus!
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, bersama Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso, membahas langkah selanjutnya terkait rencana pasokan listrik antar negara.
PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power, untuk menyediakan listrik ke Desa Wutung, yang merupakan desa di perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.
"Dalam menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini, PLN siap melaksanakannya. Namun, Papua Nugini bukan hanya sebagai tetangga dekat Indonesia, kita juga berbagi tanah dan memiliki harapan yang sama. Indonesia dan Papua Nugini adalah sahabat yang erat dan memiliki tekad yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua negara," kata Darmawan.
Baca Juga:
Longsor Terjadi di Papua Nugini, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Darmawan menjelaskan bahwa saat ini PLN telah memiliki kapasitas pasokan listrik yang mencukupi di wilayah Papua. Dengan menggunakan jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura, PLN akan memasok kebutuhan listrik tambahan di dua desa perbatasan tersebut.
"Kami telah melakukan pengecekan, total pasokan listrik di wilayah perbatasan adalah 6 Megawatt (MW), sedangkan kebutuhan di Skouw adalah 1 MW, sehingga masih tersedia pasokan listrik sebesar 5 MW yang dapat dialirkan ke Papua Nugini," tambah Darmawan.
Secara keseluruhan, Sistem Jayapura memiliki kapasitas daya sebesar 136,6 MW. Saat ini, beban puncak di Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan sisa daya atau cadangan sebesar 42 MW atau 44,39 persen. Dengan adanya cadangan listrik ini, dalam jangka panjang, PLN juga dapat menyediakan listrik ke wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.