WahanaNews.co | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil, yakni hampir 90%. Sedangkan bauran energi baru terbarukan (EBT) baru sekitar 11%.
Namun, Indonesia berkomitmen bisa mencapai nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060. Arifin menjelaskan pemerintah dan pemangku kepentingan harus mengurangi ketergantungan fosil dan menggunakan alternatif lainnya seperti EBT.
Baca Juga:
PLN Pasok Energi Hijau pada Peringatan HUT ke-79 Pertambangan dan Energi
"Indonesia masih bergantung pada energi fosil 90% sementara energi baru terbarukan baru mencapai 11%," katanya dalam IEP Elaunch December 2021, Kamis (16/12/2021).
Demi mengurangi ketergantungan energi fosil, dia menyatakan bahwa berbagai upaya akan dilakukan. Pemerintah optimistis dengan berbagai upaya yang dilakukan maka bauran energi 23% pada 2030 dapat tercapai.
"Dengan pembangunan pembangkit solar, hydro dan sumber energi baru lainnya. Pada saat yang sama juga akan mengembangkan utilisasi hidrogen melalui konversi pembangkit menjadi pembangkit energi baru terbarukan," sebutnya.
Baca Juga:
Kemenperin Dorong Pemanfaatan Hidrogen dalam Pengembangan Energi Terbarukan
Lanjut Arifin, pemerintah juga telah mengembangkan peta jalan menuju net zero emission untuk netralitas karbon pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional.
"Hidrogen dan pembangkit nuklir (PLTN) akan memainkan peran penting agar sistem itu dapat diandalkan dan dengan penetrasi EBT," tambahnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.